Pesawat dan Tank Israel Menggempur Gaza, Fasilitas Kesehatan di Khan Younis Berisiko Runtuh

- 29 Januari 2024, 07:00 WIB
Tentara Israel mengambil posisi selama pertempuran perkotaan, di lokasi yang diberikan sebagai Khan Younis, Jalur Gaza.
Tentara Israel mengambil posisi selama pertempuran perkotaan, di lokasi yang diberikan sebagai Khan Younis, Jalur Gaza. /Reuters/IDF/

Israel mengatakan mereka telah kehilangan 220 tentara dalam serangan darat dan telah membunuh 9.000 pejuang Gaza, angka yang dibantah oleh Hamas.

Satu serangan terhadap sebuah rumah di pinggiran Kota Gaza menewaskan delapan orang, menurut pejabat kesehatan.

Protes dari Keluarga Sandera

Militer Israel mengumumkan zona militer tertutup di persimpangan Kerem Shalom ke Gaza setelah demonstran sayap kanan dan beberapa keluarga sandera mencoba menghentikan bantuan masuk ke daerah tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu hanya membantu Hamas.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer 29 Januari 2024: Tak Bisa Selesaikan Tugas Tepat Waktu

Protes di Israel yang menuntut pemerintah berbuat lebih banyak untuk menjamin pembebasan para sandera telah menyebar, karena hanya sedikit kemajuan yang terlihat dalam perundingan gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar sejak November di tengah perselisihan antara Israel dan Hamas.

Petugas medis dan warga Palestina mengatakan Israel terus mengebom daerah sekitar dua rumah sakit utama di Khan Younis, sehingga menghambat upaya tim penyelamat untuk menanggapi panggilan putus asa dari orang-orang yang terperangkap dalam pemboman Israel.

“Ada kegagalan total dalam sistem layanan kesehatan di rumah sakit Nasser dan Al-Amal,” kata Qidra.

Baca Juga: 4 Taman yang Cocok untuk Bersantai di Kota Tangerang

Israel mengatakan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk menjaga rumah sakit tetap beroperasi dan meminimalkan korban sipil. Mereka menuduh Hamas beroperasi di daerah padat penduduk, termasuk di sekitar rumah sakit, dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia. Mereka juga telah merilis foto dan video yang mendukung tuduhan tersebut, namun kelompok tersebut membantahnya.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim medis di Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis tidak dapat melakukan operasi karena persediaan oksigen habis.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x