Israel Bertekad Melawan Hamas di Rafah, Meski Panggilan Global untuk Menahan Diri

- 15 Februari 2024, 14:42 WIB
Israel Bertekad Melawan Hamas di Rafah
Israel Bertekad Melawan Hamas di Rafah /Reuters/Ammar Awad/

PR DEPOK - Israel akan melanjutkan serangan terhadap Hamas di Rafah, yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi warga Palestina yang terlantar di selatan Gaza.

Hal ini dilakukan setelah Israel memperbolehkan warga sipil untuk meninggalkan area tersebut, kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Rabu.

Rencana Serangan dan Penundaan Pertempuran

Meski mendapat tekanan internasional yang semakin besar untuk menunda serangan yang direncanakan, Netanyahu tidak memberikan indikasi kapan serangan akan terjadi atau kemana ratusan ribu orang yang sekarang penuh sesak di Rafah akan pergi.

Baca Juga: Daftar Rekomendasi Kuliner Seafood di Bogor, Menu-Menunya Fresh Banget

Komentarnya datang sehari setelah pembicaraan di Kairo mengenai gencatan senjata dan penyerahan sandera yang ditahan oleh Hamas berakhir tanpa hasil, memperbesar kekhawatiran di kalangan warga Palestina yang terlantar bahwa Israel akan segera menyerbu Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Tanggapan Israel dan Keluarga Sandera

"Pemerintah Israel akan terus bertempur sampai kemenangan total, dan ini termasuk tindakan keras di Rafah setelah kami memperbolehkan penduduk sipil untuk meninggalkan zona pertempuran," kata Netanyahu dalam akun Telegramnya dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

Sebelumnya, kantor Netanyahu mengatakan Hamas tidak menawarkan tawaran baru untuk kesepakatan sandera dalam pembicaraan di Kairo dan bahwa Israel tidak akan menerima tuntutan yang menggelikan dari kelompok militan tersebut.

Baca Juga: Kutuk Serangan Militer Israel, Kanada, Australia, dan Selandia Baru Tuntut Gencatan Senjata di Gaza

Potensi Eskalasi dan Kekhawatiran Kemanusiaan

Richard Pepperkorn, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat, mengatakan serangan terhadap Rafah akan menjadi katastropi yang tidak dapat dimengerti dan akan lebih memperluas bencana kemanusiaan di luar imajinasi.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengekspresikan kekhawatiran serupa dalam panggilan telepon pada hari Rabu dengan Netanyahu, kata kantor presiden, dengan mengatakan pemindahan paksa lebih lanjut dari orang-orang juga dapat membawa eskalasi regional.

Baca Juga: Profil Lengkap Komeng yang Viral karena Foto Nyelenehnya di Surat Suara Pemilu 2024

Tensi di Perbatasan Lebanon-Israel

Dalam bentrokan terbaru pada hari Rabu, Israel mengatakan telah melakukan serangan balasan terhadap target-target Hizbullah di Lebanon setelah serangan roket yang katanya telah membunuh seorang prajurit perempuan Israel, menghantam sebuah pangkalan militer, dan melukai beberapa orang lainnya.

Upaya diplomatik terus berlanjut pada hari Rabu, dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan melakukan kunjungan pertamanya ke Mesir dalam lebih dari satu dekade. Dia mengatakan Turki siap untuk kerjasama dengan Mesir untuk membangun kembali Gaza setelah perang.***

 

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah