PR DEPOK – Donald Trump buka suara soal Pangeran Harry yang kini tinggal di Amerika, menyebut ancaman deportasi dan menyatakan dia tidak akan melindunginya seperti Joe Biden.
Sesaat sebelum berpidato di depan kerumunan kaum konservatif yang telah menunggunya selama berjam-jam di konferensi CPAC di Washington, DC, mantan Presiden tersebut memberikan isyarat bahwa, jika dia terpilih kembali, dia mungkin akan mendeportasi Duke of Sussex.
Pernyataannya tersebut disampaikan setelah Pangeran Harry muncul di pengadilan untuk menjawab pertanyaan apakah dia salah mengartikan penggunaan narkoba, yang dia akui dalam bukunya Spare, pada dokumen imigrasinya ke AS. The Heritage Foundation telah mengajukan gugatan terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri Biden.
Baca Juga: 7 Rumah Makan yang Cocok untuk Munggahan di Karawang, Enak dan Tempatnya Strategis
Mereka berpendapat bahwa bukti penggunaan narkoba sebelumnya dapat digunakan, berdasarkan undang-undang imigrasi AS, untuk menolak permohonan visa. Trump mengungkapkan kemarahannya pada pemerintahan Joe Biden karena menjaga privasi permohonan imigrasi Harry.
“Saya tidak akan melindunginya. Dia mengkhianati Ratu. Itu tidak bisa dimaafkan. Dia akan sendirian jika itu tergantung pada saya,” katanya, seperti dikutip dari Mirror.
Trump juga merasa bahwa, mengingat tindakan Harry, Keluarga Kerajaan telah terlalu ramah kepada Harry setelah apa yang telah dia lakukan. Harry mengungkapkan pada Good Morning America dari ABC bahwa dia telah mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan menjadi warga negara Amerika Serikat.
Dalam wawancara yang sama, sang duke mengungkapkan bahwa, setelah mengetahui diagnosis kanker ayahnya, dia naik pesawat untuk menemui Raja Charles.