Airdrop Kemanusiaan Pertama di Gaza Dikirim AS, Pakar Sebut Tidak Efektif

- 3 Maret 2024, 08:50 WIB
Pengungsi Palestina mencari perlindungan di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Desember 2023.
Pengungsi Palestina mencari perlindungan di Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, 9 Desember 2023. /Reuters/Mustafa Thraya/

PR DEPOK - Dikabarkan bahwa Amerika Serikat pada hari Sabtu melakukan airdrop kemanusiaan pertama ke Gaza dalam rangka membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di enklaf Palestina tersebut.

Tindakan ini dilakukan karena lembaga-lembaga bantuan telah memperingatkan tentang potensi bencana kemanusiaan di Gaza akibat ketiadaan kesepakatan gencatan senjata.

Tiga pesawat militer AS C-130 membawa lebih dari 38.000 paket makanan ke wilayah tersebut. Video-video yang diposting oleh warga Palestina di media sosial menunjukkan proses airdrop tersebut. Pasukan Yordania juga turut serta dalam operasi tersebut.

Baca Juga: 6 Sate Paling Terkenal Enak di Kota Cirebon, Pilihan Menu yang Tepat untuk Berbuka Puasa!

Gedung Putih menyatakan bahwa airdrop ini akan menjadi bagian dari upaya yang berkelanjutan, dan bahwa Israel telah memberikan dukungan terhadap tindakan tersebut.

Namun, beberapa kritikus mengatakan bahwa airdrop kurang efektif dibandingkan dengan pengiriman bantuan menggunakan truk, dan hampir tidak mungkin untuk memastikan bahwa pasokan tersebut tidak berakhir di tangan militan.

Sementara itu, pembicaraan untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata terus berlangsung. Seorang pejabat senior AS mengungkapkan bahwa kerangka kerja untuk kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu telah ada, dengan persetujuan Israel, dan sekarang bergantung pada kelompok militan Hamas untuk setuju melepaskan sandera.

Baca Juga: Cara Cek Bansos Maret 2024 Lewat HP, Ini Jenis Bantuan dan Nominalnya

Di tengah upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata, Wakil Presiden AS Kamala Harris dijadwalkan akan bertemu dengan anggota kabinet perang Israel Benny Gantz di Gedung Putih pada hari Senin.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x