Vladimir Putin Menang Telak dalam Pemilu Rusia, AS: Jelas Tidak Bebas dan Tidak Adil

- 18 Maret 2024, 10:40 WIB
Vladimir Putin dinyatakan menang telak dalam Pemilu Rusia, di tengah gelombang protes dari para penentangnya.
Vladimir Putin dinyatakan menang telak dalam Pemilu Rusia, di tengah gelombang protes dari para penentangnya. /Pavel Byrkin/Reuters

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Bukber Enak dan Murah Meriah di Lengkong Kecil Bandung

Tingkat partisipasi pemilih secara nasional mencapai 74,22 persen ketika pemungutan suara ditutup, melampaui tingkat partisipasi pada tahun 2018 sebesar 67,5 persen.

Penantang Putin yang paling menonjol, Alexei Navalny, yang meninggal di penjara Arktik bulan lalu, telah meminta warga Rusia untuk ikut serta dalam protes melawan Putin untuk menunjukkan perbedaan pendapat mereka terhadap pemimpin yang mereka gambarkan sebagai otokrat yang korup.

Tidak ada penghitungan independen mengenai berapa banyak dari 114 juta pemilih di Rusia yang ambil bagian dalam demonstrasi oposisi, di tengah pengamanan ketat yang melibatkan puluhan ribu polisi dan petugas keamanan.

Baca Juga: TOP 6 Mie Ayam Paling Enak dan Maknyus di Depok yang Punya Rating Tinggi, Dijamin Recommended!

Protes Menentang Putin

Saat tengah hari tiba di seluruh Asia dan Eropa, ratusan orang berkumpul di tempat pemungutan suara di misi diplomatik Rusia. Sedangkan pendukung Navalny yang diasingkan menyiarkan rekaman protes di Rusia dan luar negeri di YouTube.

“Kami menunjukkan kepada diri kami sendiri, seluruh Rusia dan seluruh dunia bahwa Putin bukanlah Rusia dan bahwa Putin telah merebut kekuasaan di Rusia,” kata Ruslan Shaveddinov dari Yayasan Anti-Korupsi Navalny.

Baca Juga: 7 Bakso Paling Enak dan Murah di Kota Bogor, Porsinya Banyak Cocok Disantap Bareng Keluarga!

“Kemenangan kita adalah kita, rakyat, mengalahkan rasa takut, kita mengalahkan kesendirian, banyak orang melihat bahwa mereka tidak sendirian,” ujarnya.

Setidaknya 74 orang ditangkap pada hari Minggu di seluruh Rusia, menurut OVD-Info, sebuah kelompok yang memantau tindakan keras terhadap perbedaan pendapat.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x