Perusahaan Konstruksi Tolak Pelamar Muslim karena Dianggap Akan Merepotkan Soal Makan dan Ibadah

- 19 Oktober 2020, 13:26 WIB
Ilustrasi pekerja konstruksi.
Ilustrasi pekerja konstruksi. /Peggy Und Marco/Pixabay

"Saya tidak dapat mempekerjakan muslim yang taat karena itu hanya akan menimbulkan masalah," ujar Pilzecker.

Dia menilai bahwa pekerjaan pembangunan jalan menuntut kerja fisik, oleh karena itu menurut pengalamannya tidak cocok dengan puasa saat Ramadhan sebagaimana yang dijalankan umat muslim.

Baca Juga: Siap Menutup Seluruh Bisnisnya di Indonesia, Ini Alasan Maskapai Air Asia X

Kehidupan sosial perusahaan juga akan terancam oleh kehadiran seorang rekan muslim yang taat.

Pilzecker melanjutkan jika seorang Jerman memakan sosis (yang mengandung babi), maka seorang muslim akan pergi ke ruangan lain.

“Kami telah memutuskan tidak ingin ada situasi seperti itu," ujarnya.

Namun demikian, dia menegaskan bahwa agama yang dianut oleh kandidat tidak ada hubungannya dengan penolakannya.

Baca Juga: Soal Mobil Dinas, Nurul Ghufron: Menurut Peraturan, KPK sebagai Aparatur Negara Memang Difasilitasi

Dalam surat penolakannya kepada kandidat, Pilzecker berharap yang terbaik untuk masa depan si pelamar.

Dia juga berharap si pelamar menemukan jalan ke tanah air dan dapat tinggal di sana sesuai dengan prinsipnya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Berliner Zeitung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah