Perusahaan Konstruksi Tolak Pelamar Muslim karena Dianggap Akan Merepotkan Soal Makan dan Ibadah

- 19 Oktober 2020, 13:26 WIB
Ilustrasi pekerja konstruksi.
Ilustrasi pekerja konstruksi. /Peggy Und Marco/Pixabay

“Seperti yang kami orang Jerman inginkan. tinggal di tanah air kami di Jerman sesuai dengan prinsip liberal kami. Jika suatu hari Anda kembali ke Jerman sebagai siswa atau pekerja magang asing, saya akan dengan senang hati melatih Anda sejalan dengan budaya dan pengetahuan kami,” ujar Pilzecker.

Baca Juga: Jika Joe Biden Menang di Pilpres AS Nanti, Donald Trump: Mungkin Saya Akan Meninggalkan Negara Ini

Sementara itu, diskriminasi berdasarkan keyakinan pelamar kerja merupakan pelanggaran jukum perlakuan setara Jerman.

Polisi Brandenburg mengatakan bahwa orang yang bersangkutan memiliki hak untuk melaporkan pelanggaran.

Penolakan atas dasar agama atau asalnya adalah masalah hukum perdata.

Politisi Berlin SPD Sawsan Chebli menggambarkan insiden itu sebagai rasisme di tengah-tengah kita.

Baca Juga: Respon Jamuan Makan ala Restoran Napoleon Bonaparte, MAKI: Terlalu Berlebihan, Tunjukkan Ketimpangan

Anggota SPD dari Bundestag dan mantan Menteri Negara untuk Migrasi, Pengungsi dan Integrasi, Aydan Ozoguz menuntut agar komisi di masa depan dari perusahaan harus dipertimbangkan kembali.

Menurut Deutschlandfunk, dia juga mempertanyakan kualifikasi direktur pelaksana dan melayangkan kritik pandangan dunia yang ditanamkan di dalam perusahaan.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Berliner Zeitung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah