Wanita 29 Tahun Alami Kondisi Langka, Tak Dapat Kenali Wajah Orang, Termasuk Miliknya Sendiri

- 22 Oktober 2020, 09:56 WIB
Ilustrasi memori
Ilustrasi memori /Jarmoluk/Pixabay

PR DEPOK  Seorang wanita berusia 29 tahun menderita penyakit yang tak lazim, yang membuat dirinya tak bisa mengenali wajah siapapun, termasuk wajahnya sendiri.

Wanita asal Rusia bernama Lena Ash ini mengaku baru menyadari kondisi langkanya ini pada tahun lalu.

Ia didiagnosis menderita Prosopagnosia, yang sebenarnya sudah ia rasakan sejak ia masih kecil.

Akan tetapi, dulu ia tak pernah menganggapnya serius, dan meyakini bahwa ia hanya lebih lambat saja dari anak-anak lain.

Baca Juga: Kembangkan Vaksin Polio Terbaru, Bio Farma Terima Suntikan Dana dari Bill Gates

Bahkan saat itu, dokter pun tidak dapat menemukan penyebab dari sakit kepala, migrain, tekanan darah rendah, dan mual yang kerap dialami Lena.

Berdasarkan keterangan Lena dalam wawancaranya bersama Bright Side, ia mengaku saat ini telah menyadari kondisi “amnesia wajah” yang ia derita.

Ia pun menceritakan pengalamannya menjadi seseorang yang tidak dapat mengenali wajah orang lain bahkan dirinya sendiri.

Menurut pengakuan Lena, ketika wanita tersebut berbicara dengan seseorang, ia dapat dengan jelas melihat wajah lawan bicaranya.

Baca Juga: Massa Aksi Diduga Ditangkap Tanpa Prosedur yang Jelas, AKBAR Sumut Desak Polisi Bebaskan Rekannya

Namun, ketika sang lawan bicara pergi, Lena dengan seketika akan lupa seperti apa penampilan mereka.

Lena menerangkan bahwa otaknya tidak dapat menciptakan kenangan untuk wajah orang, atau wajahnya sendiri.

“Saya melakukan beberapa life-hack (trik) untuk mengenali wajah saya sendiri. Ketika saya melihat cermin atau foto diri saya sendiri, saya mengerti siapa yang ada di depan saya dengan tahi lalat di atas alis, bentuk garis rambut, bekas luka di dagu, dan bentuk hidung,” ujar Lena.

“Saya tahu fitur wajah saya dan dapat menyimpannya di kepala saya,” tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Oddity Central.

Baca Juga: Soal Personel Terlibat LGBT, Polri Putuskan Demosi 3 Tahun Serta Pembinaan Mental dan Kejiwaan

Tak hanya untuk dirinya sendiri, trik ini juga Lena lakukan untuk mengingat wajah orang yang dia temui.

Dia mencoba tidak fokus pada pakaian atau rambut wajah, karena menurutnya hal tersebut akan membuatnya bingung.

Misalnya, suaminya ketika berjanggut akan terlihat sangat berbeda setelah ia mencukurnya.

Selain mengingat fitur wajah, ia juga berusaha mengenali seseorang dari suara mereka.

Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Berpotensi Landa Wilayah Jabar

Lena menjelaskan bahwa suara adalah fitur paling akurat yang dapat membantunya mengenali seseorang.

Lebih lanjut, Lena menceritakan efek dari kondisi langkanya tersebut, ia kerap dinilai arogan oleh teman-temannya ketika tak sengaja berpapasan di jalan.

“Beberapa orang menganggap saya sombong, karena saya tidak menyapa mereka saat kami berpapasan di jalan, tapi saya tidak mengenali mereka”

“Beberapa orang tidak mempercayai tentang kondisi saya, sementara yang lain memahami dan bertanya bagaimana saya hidup tanpa bisa mengenali wajah,” tuturnya.

Baca Juga: PM Suga Berkunjung, Rachmat Gobel: Sampaikan Pesan Tersirat Hubungan Kerja Sama Indonesia-Jepang

Tak merasa terpuruk dengan kondisi langka ini, Lena Ash justru mengambil sisi positif dari Prosopagnosia yang dideritanya.

Ia mengaku tidak dapat mengingat kenangan buruk dengan seseorang, seperti misalnya saat ia bekerja sebagai petugas penjualan dan harus berurusan dengan pelanggan yang marah-marah.

Lena bahkan tidak akan mengingat mereka jika mereka kembali keesokan harinya, dengan mengenakan pakaian yang berbeda.

Dokter telah mengatakan pada dirinya bahwa penyakit ini tidak memiliki obat dan penderita hanya dapat mengandalkan serangkaian teknik untuk meningkatkan daya ingat dan keterampilan motorik halus mereka.

Baca Juga: Daftar Kasus Pelanggaran HAM yang Didesak Komnas HAM, dari Peristiwa Trisakti hingga Paniai di Papua

“Saya berharap dokter menemukan solusi yang setidaknya menstabilkan kondisi saya, jika tidak menyembuhkannya”

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada saya besok. Saya takut dalam 10 tahun saya tidak akan bisa mengenali siapa pun sama sekali,” ujarnya di akhir cerita.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x