Usai Menentang Rencana Perluasan Tambang Batu Bara, Aktivis Lingkungan Ditembak Mati di Rumahnya

- 24 Oktober 2020, 11:05 WIB
Ilustrasi senjata tajam.
Ilustrasi senjata tajam. /Stevepb/Pixabay

Ntshangase adalah anggota terkemuka dari Organisasi Keadilan Lingkungan Komunitas Mfolozi.

"Dia sangat blak-blakan tentang kebenaran dan keadilan, tidak ragu-ragu memanggil orang yang dia rasa licik atau tidak jujur," kata Youens.

Baca Juga: Pemprov Jabar Akan Sediakan 298 Ribu Vaksin, Berikut Kelompok Prioritas Vaksinasi di Kota Depok

Pengacara itu mengatakan “Dia tidak mengkompromikan etikanya. Pernah. Sebagai pengacaranya, saya akan merindukan kebenaran, semangat, dan keberaniannya. Dia tidak pantas mati. Kami hancur karena kehilangannya.”

Dia menyampaikan bahwa Ntshangase baru-baru ini berkata, "Saya tidak bisa menjual orang-orang saya dan jika perlu saya akan mati untuk orang-orang saya."

Pengacara yang mewakili masyarakat itu juga menerangkan, orang-orang di dekat tambang telah menjadi fokus ancaman kekerasan dan intimidasi dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Berikut Sejumlah Syarat Berkunjung ke Bioskop, Salah Satunya Isi Data Elektronik Secara Rinci

Keluarga yang menolak direlokasi dari tanah leluhur mereka dilaporkan telah ditembak.

Sementara itu, laporan Global Witness pada bulan Juli menunjukkan, rekor jumlah orang di seluruh dunia terbunuh karena mempertahankan tanah dan lingkungan mereka pada tahun 2019.

Totalnya 212, naik hampir 30 persen dari tahun sebelumnya berjumlah 164.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah