PR DEPOK - Seorang aktivis lingkungan di Afrika Selatan yang menentang perluasan tambang batu bara di dekat rumahnya ditembak mati di kediamannya.
Fikile Ntshangase (65), terlibat dalam sengketa hukum atas perpanjangan tambang terbuka yang dioperasikan oleh Tendele Coal, dekat dengan taman Hluhluwe, Imfolozi, cagar alam tertua di Afrika.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Guardian, polisi setempat mengatakan bahwa empat pria memasuki rumah Ntshangase di Ophondweni, Provinsi KwaZulu-Natal, sekitar pukul 18.30 pada Kamis, 22 Oktober 2020, mereka menembaknya hingga tewas.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kendaraan Saat Libur Panjang, Pekan Depan Operasional Mobil Barang Akan Dibatasi
Seorang anak berusia 13 tahun, ikut menyaksikan pembunuhan itu dan membantu pihak berwenang dalam penyelidikan mereka. Tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Sementara itu, Tendele Coal mengutuk apa yang disebutnya sebagai "pembunuhan tidak masuk akal" dan menyerukan ketenangan, dalam pernyataannya bersama dengan para pemimpin setempat.
Tambang batu bara telah menjadi fokus sengketa hukum yang berlarut-larut antara perusahaan, konservasionis, dan beberapa penduduk setempat yang mendukung perluasannya karena alasan ekonomi.
Baca Juga: Soal Insiden Kebakaran di Kejagung, Polri: Penyebabnya Berasal dari Puntung Rokok Kuli Bangunan
Kirsten Youens, pengacara Ntshangase, mengatakan kliennya adalah aktivis pemberani yang menentang perluasan tambang.