Baca Juga: Akui Lakukan Tindakan 'Bodoh' Saat Man United Kalah dari Arsenal, Paul Pogba: Saya Berhak Disalahkan
Ketika dikaitkan dengan tindak rasialisme, Francois Legault kerap menyangkal bahwa rasialisme sistemik ada di Quebec.
Di sisi lain, Farhat mengklaim bahwa RUU ini dipicu ketakutan akan adanya orang-orang asing dari negara lain.
Farhat pun mengaku bahwa RUU ini paling banyak dirasakan dampaknya oleh wanita muslim yang memakai jilbab.
Baca Juga: Novel Baswedan Diminta Terlibat dalam Pencarian Harun Masiku, ICW Usulkan Tim Satgas Dibubarkan
“Tidak mungkin untuk menyangkal bahwa ada bagian xenophobia dalam RUU ini,” ujar Farhat.
“Setiap kali politisi berbicara tentang RUU tersebut, mereka selalu berbicara tentang wanita muslim, dan bukan pria sikh atau pria yahudi,” tuturnya.
Tak hanya melarang penduduknya untuk memakai simbol keagamaan, sejak RUU 21 diusulkan pertama kali pada Maret 2019, terdapat banyak laporan pelecehan dan tindak kekerasan terhadap wanita berjilbab.
Baca Juga: Tak Temukan Efek Samping Serius, Tiongkok Klaim Hasil Uji Klinis Vaksin Covid-19 Aman bagi Manusia
Bahkan, sebagian wanita mengaku orang-orang berusaha untuk merobek jilbab mereka.***