Diduga Miliki Efek Samping Berbahaya, Brasil Tangguhkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac

- 10 November 2020, 15:06 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac.
Ilustrasi vaksin Sinovac. /Pixabay/Photo LiztM./

PR DEPOK - Regulator kesehatan Brasil telah menangguhkan uji klinis terhadap vaksin Covid-19 buatan Sinovac Tiongkok, dengan alasan kejadian buruk yang parah.

Hal tersebut mengejutkan pihak penyelenggara uji coba vaksin tersebut, yang sebelumnya membantah telah terjadi kematian akibat vaksin tersebut.

Regulator kesehatan Brasil, Anvisa, mengatakan pada Senin lalu, bahwa kejadian buruk akibat vaksin tersebut terjadi pada 29 Oktober 2020 lalu. Namun Anvisa tidak merinci apakah insiden tersebut terjadi di Brasil atau di negara lain.

Baca Juga: Ribuan Massa Penyambut Habib Rizieq Berkerumun, Dinkes: Potensi Meningkatnya Penyebaran Covid-19

Anvisa juga tidak memberikan indikasi berapa lama penangguhan terhadap uji coba tahap akhir vaksin Sinovac di Brasil.

Dimas Covas, kepala institut penelitian medis Sao Paulo Butantan mengatakan, keputusan itu terkait dengan adanya kematian. Tetapi dia menemukan, adanya ketidakjelasan atas alasan sebenarnya Anvisa menghentikan uji coba vaksin Sinovac di Brasil.

“Karena sebenarnya itu adalah kematian yang tidak terkait dengan vaksin,” ungkap Covas, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Covas menambahkan, bahwa proyek uji coba tahap akhir vaksin Sinovac diikuti lebih dari 10.000 sukarelawan. Jika terjadi kematian, hal tersebut bisa saja terjadi. Namun bukan disebabkan oleh pengujian vaksin tersebut.

Baca Juga: Sebut Kasus Lama Rizieq Shihab Sudah Dapat SP3, Refly: Jadi Tidak Akan Ditangkap, Kecuali...

“Karena ada lebih dari 10.000 sukarelawan saat ini, kematian bisa saja terjadi. Ini adalah kematian yang tidak ada hubungannya dengan vaksin dan oleh karena itu bukan saatnya untuk menghentikan uji coba," ujar Covas.

Terkait hal ini, pihak Sinovac tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sebelumnya, vaksin Sinovac telah dikritik oleh presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang menganggapnya kurang kredibilitas.

Bolsonaro, yang secara teratur mengungkapkan sentimen anti-Tiongkok, sebelumnya mengatakan pemerintah federal tidak akan membeli vaksin tersebut.

Baca Juga: Soal Masalah di Timur Tengah, Kamala Harris Sebut Akan Membalikkan Kebijakan Kontroversi Era Trump

Namun, pada senin lalu, tampaknya Bolsonaro membantah komentar itu, dan mengatakan pemerintah Brasil akan membeli vaksin apa pun yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan regulator Anvisa.

Vaksin Sinovac adalah salah satu dari tiga vaksin Covid-19 eksperimental yang telah digunakan Tiongkok untuk menyuntik ratusan ribu orang dalam program penggunaan darurat.

Seorang pejabat kesehatan Tiongkok mengatakan pada 20 Oktober 2020, bahwa efek samping yang serius belum diamati dalam uji klinis.

Uji coba Brasil adalah yang pertama dari uji coba tahap akhir besar Sinovac yang akan dimulai. Uji coba tahap akhir juga sedang dilakukan di Indonesia dan Turki.

Baca Juga: Balas Tanggapan 'Jegal Menteri', Rizal Ramli Singgung Jusuf Kalla Jadi Orang Terkaya di RI karena...

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, Bio Farma mengatakan pada Selasa lalu, bahwa uji coba vaksin Sinovac berjalan lancar.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah