21 Orang dalam Satu Perumahan Terjangkit Covid-19 Usai Kunjungi Orang Sakit, Akhirnya Pasien juga Terkena

14 Maret 2021, 21:22 WIB
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY

PR DEPOK - Dinkes Kota Tasikmalaya menyatakan sebanyak 21 warga di sebuah perumahan di Sambongjaya, Mangkubumi terjangkit positif Covid-19. Mereka terkena ini akibat bersama-sama menjenguk tokoh masyarakat yang sakit.

“Dari 'tracing' 50 orang, ada 21 positif, dan kita masih terus 'tracing',” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendra dikutip depok.pikiran-rakyat.com dari Antara pada Minggu, 14 Maret 2021.

Mereka terjangkit Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan bersama pasien di rumah sakit (RS). Dari kejadian ini masyarakat diminta mewaspadai penularan Covid-19 sudah terjadi di mana saja dan kapan saja.

Baca Juga: PKS-PD Tolak Wacana Presiden 3 Periode, Ruhut: Jangan Curiga Terus, Depankan Demokrasi Apapun yang Terjadi

"Masyarakat diimbau untuk terus menerapkan disiplin protokol kesehatan," ujarnya.

Protokol kesehatan (prokes) Covid-19 seperti memakai masker, rajin cuci tangan, dan tidak berkerumun.

Sebelumnya, sebanyak 47 orang positif Covid-19 di Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya yang merupakaan klaster klub senam. Mereka sudah menjalani isolasi mandiri.

Mereka ketahuan terjangkit Covid-19 setelah ditelusuri yang dilanjutkan pemeriksaan kesehatan dengan melakukan tes usap. Semula ini diketahui hanya beberapa orang, tapi sesudah ditelusuri dan diperiksa berkembang menjadi 21 orang dan berakibat menjadi 47 orang.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Informasi Bantuan Sebesar Rp3,55 Juta dari BPJS Kesehatan, Simak Faktanya

“Itu baru sebagian, mungkin ada penambahan. Jadi mungkin saja nantinya bakal ada penambahan," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dan Pengendalian Penduduk Dinkes Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi.

Semua warga yang dinyatakan positif Covid-19 dibawa menggunakan ambulans untuk dibawa ke tempat isolasi Wisma Haji di Singaparna. Langkah ini memperoleh pelayanan medis lebih maksimal dan memutus rantai penularan Covid-19.

"Setelah dilakukan skrining awal, tiga orang dipulangkan karena sudah melewati masa isolasi, jadi sekarang yang di Wisma Haji 44 orang," ujarnya.

Baca Juga: Hormati Keluarga Korban, Selandia Baru Peringati 2 Tahun Tragedi Penembakan di Masjid Christchurch

Kemunculan kluster senam berawal saat klub senam dari Kabupaten Tasikmalaya berwisata ke Gunung Papandayan di Kabupaten Garut pada 14 Februari 2021. Di sana mereka bertemu klub senam lainnya dari daerah Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung.

Kemudian, salah seorang anggota klub senam sakit batuk pilek, sehingga diperiksa dan dinyatakan positif Covid-19. Sekarang banyak orang yang bergejala ringan.

Dengan demikian, Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil meminta semua warga menghindari segala jenis kegiatan yang melakukan kerumunan seperti senam. Apalagi, langkah ini bagian dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Baca Juga: HNW Tegas Tolak Jabatan Presiden 3 Periode, Ainun Najib: Sekeren Obama pun Menolak Wacana Periode Ketiga

Namun, ini bukan berarti tidak boleh melakukan senam, tapi ini bisa dilakukan tanpa berkelompok apalagi berkerumun.

“Boleh senam, tapi jaraknya berjauhan dan tidak berkelompok," katanya yang kerap dipanggil Kang Emil.

Masyarakat juga diminta tidak melakukan ziarah kubur lantaran ini dikhawatirkan menimbulkan kerumunan. Pasalnya, Covid-19 terdapat di kerumunan. ***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler