Rapid Test Virus Corona di Stadion GBLA Kota Bandung Batal, Polisi Ungkap Alasannya

2 April 2020, 13:18 WIB
FOTO udara stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menggunakan pesawat tanpa awak di kawasan Gedebage, Kota Bandung, Kamis, 9 Januari 2020.* /ARIF HIDAYAH/PR /

PIKIRAN RAKYAT - Tes cepat atau rapid test virus corona di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung dibatalkan karena adanya penolakan oleh warga setempat.

Kapolsek Gedebage, Polrestabes Bandung, Kompol Oesman Imam mengatakan, penolakan warga sekitar tersebut terjadi Rabu 1 April 2020. Menurut dia, warga menolak karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

"Betul, batal digunakan untuk rapid test, warga menyebut pemberitahuannya mendadak, kurang sosialisasi," kata Oesman sebagaimana dilaporkan Antara, Kamis 2 April 2020.

Saat muncul penolakan, kata dia, Stadion GBLA sedang dilakukan dipersiapkan untuk pelaksanaan rapid test oleh Dinas Kesehatan. Warga lantas mendatangi Stadion GBLA dan menyampaikan penolakannya.

Baca Juga: WNI di Eropa Ceritakan Suka Duka saat Lockdown Akibat Virus Corona

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Tiongkok Kirimkan Baju Bekas Pasien Virus Corona

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Pemilik E-KTP Diberi Kompensasi Rp 1 Juta

"Sedang dilaksanakan persiapan alat-alat untuk rapid test oleh Dinas Kesehatan. Sudah pasang spanduk, meja kursi, hand sanitizer, dan yang lainnya," kata dia.

Pelaksanaan rapid test akan dipindahkan ke tempat lain. Saat ini, belum ada informasi terkait tempat penggantinya. "Sudah dibatalkan, dialihkan ke tempat lain," kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung berencana menggelar rapid test virus corona pada 4 April 2020 secara lantatur (layanan tanpa turun atau drive thru) di Stadion GBLA.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, dia menerima bantuan 2.000 unit alat tes. Nantinya, rapid test akan dilakukan untuk 2.948 orang terdaftar di Bandung.

Baca Juga: Apakah Masker Kain Efektif Cegah Virus Corona? Simak Penjelasannya

Di tempat terpisah, PT Pertamina (Persero) mendukung Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran (Unpad) memproduksi hand sanitizer dengan menyumbangkan bahan baku berupa 2.000 liter ethanol untuk mencegah penyebaran virus corona.

Bantuan diserahkan kepada Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Padjajaran Prof. Dr. Ir. Hendarmawan, di Laboratorium Farmasi Unpad, Jatinangor, Sumedang.

Dalam siaran pers Pertamina MOR III, di Bandung, Rabu 1 April 2020, disebutkan bahwa ethanol itu tidak hanya diolah oleh laboratorium utama Fakultas Farmasi, tetapi juga dibagikan kepada laboratorium Fakultas Kedokteran, Teknologi Industri, Farmasi dan Kelautan agar produksinya bisa lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan RSUD dan pusat kesehatan masyarakat.

“Kami memahami kesulitan beberapa layanan kesehatan dalam mendapatkan hand sanitizer yang harganya juga sudah melambung tinggi," ujar Hendarmarwan.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler