Ajak Masyarakat Berkebun, Produsen Benih Tanaman Galakan 'Urban Farming'

13 September 2020, 13:55 WIB
ILUSTRASI urban farming.* /Pixabay/Moneyforcoffee/

PR DEPOK - Bercocok tanam di pekarangan rumah menjadi tren baru bagi masyarakat urban, terlebih saat pemerintah mengimbau untuk melaksanakan pekerjaan di rumah atau work from home karena diberlakukanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Sementara itu, produsen benih tanaman sayuran PT East West Seed Indonesia (PT Ewindo) mengajak ibu-ibu rumah tangga di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, untuk bercocok tanam di pekarangan rumah.

Glenn Pardede, Direktur PT Ewindo dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta pada Sabtu, 12 September 2020 mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tengah memberikan edukasi kepada kalangan ibu-ibu di Kampung Malang Nengah, Kelurahan Nagri Tengah, Purwakarta.

Baca Juga: Ikuti Jejak Pendahulunya Pele dan Diego Maradona, Neymar Jr Resmi Jalin Kerja Sama dengan Puma

Lebih lanjut Glenn mengatakan bahwa edukasi tersebut terkait pelaksanaan cocok tanam dengan membuat kebun demplot di pekarangan rumah.

Glenn pun mengatakan bahwa demplot-demplot yang dibuat, berada di pekarangan rumah warga sehingga tujuan utamanya yakni untuk memberi pengetahuan, khususnya praktik budidaya sayuran yang baik di wilayah perkotaan.

Ia pun berharap bahwa Kampung Malang Nengah bisa menjadi rujukan mengenai konsep kampung Eco Village, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak peningkatan kesejahteraan dengan menjual hasil panen dan tetap mengutamakan kelestarian lingkungan yang ada disekitar.

Baca Juga: Berkat Risetnya, Pria Asal Indonesia Sukses Raih Predikat Teacher of the Year dari Jacobs University

"Nantinya diharapkan di Kampung Malang Nengah ini bisa menjadi konsep kampung Eco Village agar masyarakat bisa merasakan peningkatan kesejahteraan dengan menjual hasil panen dan tetap mengutamakan kelestarian lingkungan," kata Glenn seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kegiatan urban farming sekaligus untuk menunjukkan peran penting wanita dalam budidaya sayuran dan lebih lanjut untuk mempromosikan pentingnya mengonsumsi sayuran, hal ini lantaran seorang ibu rumah tangga menjadi penentu keluarga yang sehat.

"Demplot di Kampung Malang Nengah ini awalnya dikelola 30 ibu rumah tangga dari kelompok wanita tani Bina Lestari di rumah mereka masing-masing. Saat ini pesertanya terus bertambah, ada lebih dari 70 orang yang mengikuti kegiatan Urban Farming ini," ujar Glenn.

Baca Juga: PSBB Total di DKI Jakarta Diterapkan Besok, Masyarakat Tunggu Sikap Joko Widodo

Sementara itu, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan pandemi Covid-19 membuat begitu banyak perubahan dalam kehidupan manusia, salah satu diantaranya dengan kebijakan PSBB yang memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat, termasuk di dalamnya kebutuhan pangan.

Anne menilai bahwa kebijakan tersebut membuat masyarakat semakin sadar untuk memperbanyak konsumsi sayuran maupun buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sebagai langkah preventif mencegah penularan Covid-19 yang telah menjadi bencana global sekitar 7 bulan.

Bupati Purwakarta tersebut mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan Kelompok Wanita Tani (KWT) Bina Lestari Malang Nengah Wetan.

Baca Juga: Soal Akuisisi, Tiongkok Pilih TikTok di AS Ditutup Ketimbang Lakukan Penjualan Paksa

Lebih lanjut, Anne menilai bahwa Hibar Eco Village tersebut merupakan bukti bahwa sayuran bisa tumbuh subur di dataran rendah dan lahan perkotaan yang cuacanya cukup panas.

Dengan begitu langkah ini bisa memotivasi dan menumbuhkan para anak muda atau kaum milenial untuk bertani.****

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler