Ridwan Kamil menjelaskan 50 persen di antara jumlah pasien berasal dari luar Kota Bandung yang memilih untuk mendapatkan perawatan Covid-19 wilayah tersebut.
“BOR (Bed Occupancy Rate) di Kota Bandung sangat tinggi. Karena 50 persen pasien-pasien dari luar Kota Bandung memilih untuk mendapatkan perawatan Covid-19 di Kota Bandung,” ujarnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu melaporkan tingkat keterisian ruang isolasi non-ICUdi RSUP Dr. Hasan Sadikin mencapai 64 persen.
Sementara, untuk keterisian ruang Isolasi ICU sudah mencapai 80 persen.
“Jatah bed untuk pasien Covid-19 di RSUP Dr. Hasan Sadikin masih 26 persen. Dan masih bisa ditingkatkan menjadi 40 persen kalau kira-kira kurang isolasi sekarang naik mendekati penuh, maka ada pergeseran sekitar hamper 200 bed akan dikonversi untuk perawatan pasien Covid-19,” ujar pria yang kerap disapa Kang Emil itu.
Sementara itu, menurut Kang Emil Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar telah menyiapkan antisipasi manakala peningkatan kasus Covid-19 terus terjadi, kapasitas rumah sakit serta pusat-pusat isolasi non rumah sakit bagi pasien tanpa gejala juga akan ditambah.
Tidak hanya itu, untuk mengendalikan peningkatan kasus Covid-19, pihaknya akan menyiapkan aturan pengetatan aktivitas masyarakat.
"Pemerintah sudah menyiapkan antisipasi. Pertama menaikkan rasio beda untuk Covid-19 menjadi lebih tinggi. Dari rata-rata 20-an persen, ke arah 30-40 persen. Kedua, isolasi-isolasi nonrumah sakit kita siapkan," kata Ridwan Kamil.***