Menurut dia, semenjak pandemi Covid-19 ini melanda khususnya di Indinesia, kantor Imigrasi kelas 1 Bandung telah mengalami penurunan alias sepi pemohon.
"Sebelum terjadi pandemi Covid-19, jumlah pemohon di kantor imigrasi Bandung bisa mencapai 500-600 pemohon per-hari," kata dia.
Baca Juga: Intip Trailer The Lost City Beserta Sinopsis, Jadwal Tayang, dan Para Pemain
"Sedangkan saat ini, pihaknya hanya melayani sebanyak 50-60 pemohon per- harinya," ucap Daud Satrya, menambahkan.
Meskipun sepi pemohon, di kantor Imigrasi kelas 1 Bandung, pihaknya tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat selaku pemohon
"Meskipun sepi pemohon, kita tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Baca Juga: Dikaitkan dengan Spirit Doll , Ivan Gunawan: Saya Nggak Merasa Melihara Setan
Dia juga menyampaikan, bahwa dalam pembuatan paspor itu sangat mudah, bahkan pemohon tidak perlu datang ke kantor. Karena Imigrasi melakukan 'jemput bola' kepada masyarakat.
"Kita berikan layanan kepada masyarakat dengan jemput bola yaitu dengan layanan Eazy Passport dan Gerai Paspor di Mall," kata Daud Satrya.