Jawa Barat Gelar Rapid Test untuk Tenaga Kesehatan dan Karyawan di Zona Merah RSHS

- 25 Maret 2020, 15:48 WIB
RSHS Bandung
RSHS Bandung //dok.PRFM

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memulai Tes Masif COVID-19 pada Rabu, 25 Maret 2020.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Humas Jawa Barat, hari pertama ini berupa Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 untuk kurang lebih 300 tenaga kesehatan dan karyawan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Sebagai rumah sakit utama rujukan COVID-19 di Jabar, tenaga kesehatan maupun yang bukan namun bekerja di Ring 1 penanganan pandemi atau Zona Merah RSHS itu sehari-harinya melakukan close contact cukup lama dengan pasien virus corona.

Baca Juga: Unpad Luncurkan Layanan AMARI, Masyarakat Bisa Lakukan Pemeriksaan Dini Virus Corona

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Berli Hamdani mengatakan pemeriksaan bagi nakes dan karyawan RSHS di Ring 1 ini memulai rangkaian tes masif COVID-19 oleh Pemprov Jabar.

Pemprov Jabar telah menyerahkan kurang lebih 300 unit tes kit kepada RSHS.

Berli mengatakan jumlah yang diberikan itu menyesuaikan dengan jumlah orang yang akan diperiksa.

Baca Juga: Khawatir Tertular Virus Corona, Tenaga Medis Ditolak Tetangga Tempat Tinggalnya

Selain itu, dirinya juga menerangkan dalam pelaksanaan tes tersebut pihaknya bekerja sama dengan tenaga kesehatan rumah sakit serta Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Selain tes bagi karyawan di RSHS yang termasuk Kategori A itu, Jabar juga akan melakukan tes bagi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Sementara itu, rapid test dengan konsep drive-thru yang dilakukan bagi Kategori B dan C saat ini tengah dikoordinasikan dengan kabupaten/kota terkait sarana-prasarana, alat, maupun tenaga kesehatan yang akan melaksanakan.

Baca Juga: Puskesmas Kalimulya Siapkan Dokter untuk Layanan Konsultasi Gratis Via Telepon

"Dengan adanya rapid test ini, diharapkan dapat menjaring kasus-kasus maupun orang yang berisiko terkena infeksi sehingga bisa diambil langkah dalam penanggulangan COVID-19," ucap Berli.

Adapun menurut Direktur Medis dan Keperawatan RSHS Bandung Nucki Nursjamsi Hidayat mengungkapkan sekira 300 karyawan RSHS yang diperiksa terdiri dari dokter, perawat, driver, hingga Satuan Pengamanan (Satpam).

"Hari ini kami memeriksakan prioritas pertama, yaitu para dokter, terdiri dari dokter penyakit dalam, dokter anestesi, dokter patologi klinik, dan dokter anak, juga dokter peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) masing-masing KSM (Kelompok Staf Medis). Lalu diikuti para perawat, perawat dari Ruang Rawat Inap Khusus, dari Isolasi Instalasi Gawat Darurat, dari Isolasi Instalasi Rawat Jalan," terang Nucki.

Baca Juga: Antisipasi Meluasnya Virus Corona, Satgas TMMD Depok Buat Tempat Cuci Tangan Portable

"Ditambah juga tenaga non-nakes dari driver. Ada tiga driver yang bantu mobilisasi pasien positif COVID-19. Satpam juga mengamankan (pasien), close contact. Kemudian petugas forensik yang memandikan jenazah ter-confirm positif (COVID-19). Juga petugas penunjang lain seperti Tata Usaha di area Ring 1, termasuk cleaning service," jelasnya.

Karyawan RSHS yang diperiksa hari ini tersebut dengan teratur mengantre untuk diperiksa dan mengisi nama lengkap, tanggal lahir, unit kerja, serta nomor telepon.

Nucki menambahkan, jika jumlah peralatan tes memungkinkan, RSHS akan turut memeriksakan karyawan di Ring 2, yaitu nakes yang menyeleksi ODP maupun PDP yang belum terkonfirmasi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap 4 Epicentrum Penyebaran Virus Corona di Jawa Barat

"Prioritas kedua, yaitu shift berikutnya di Ring 1. Apabila jumlah (alat) memungkinkan, kami juga akan memeriksakan petugas di daerah Ring 2 karena cukup berbahaya sehingga mereka tetap berisiko meski lebih kecil (dari Ring 1)," katanya.

Saat ini, RSHS juga sudah menyiapkan Gedung Anggrek Lantai 1 hingga Lantai 5 untuk sarana penanganan COVID-19. Rinciannya, kapasitas untuk menampung pasien COVID-19 yang confirm disediakan di satu lantai untuk kurang lebih 40-60 orang.

"Kemudian untuk yang belum confirm ada dua lantai, (kapasitas) sekitar 100 orang. Satu lantai lain untuk staf," ucap Nucki.

Baca Juga: Harry Kane: Saya Siap 100 Persen Bermain Begitu Liga Premier Inggris Kembali Bergulir

Nucki juga menuturkan, RSHS Bandung terus berupaya meningkatkan pelayanan sebagai garda terdepan Jabar dalam menangani virus SARS-CoV-2 tersebut khususnya dalam merawat pasien.

"Kami juga merawat pasien confirm maupun non-confirm yang memerlukan alat bantu napas. Kami perluas kapasitas itu jadi sekitar 22. Masalahnya, sarana ada, SDM ada, kami perlu bantuan ventilator. Saat ini kurang enam sampai ventilator," pungkasnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x