Viral 2 Pendaki Foto Telanjang di Gunung Gede Pangrango, Mengaku untuk Keperluan Riset Seni Artistik

- 24 Oktober 2020, 08:39 WIB
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango.
Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango. /Dok Humas Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Diimingi Uang, Anak 11 Tahun Dicabuli oleh Pamannya Sendiri hingga Hamil dan Melahirkan

“Halo saya Eyi dan Bondan Ramadhani. Kami berdua ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh teman-teman. Yang kurang berkenan dan tidak menyukai postingan kami di Instagram pribadi milik kami, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat dan juga teman-teman pendaki Indonesia"

"Kami juga ingin klarifikasi terhadap foto yang kami unggah di sosial media. Bahwasanya foto itu adalah bagian dari riset kami, riset artistik kami yang bertema fast fashion yang menuju kepada nudism. Dan nudism ini, kali ini tubuh sebagai ekspresi, manifestasi prima pure manusia. Juga imaji tubuh telanjang bisa digunakan sebagai protes advokasi"

"Jadi, dapat mengubah sudut pandang masyarakat atau orang-orang di sekitar. Jadi nudism yang dimaksud di sini itu menyuarakan atau protes atau advokasi melalui tubuh yang biasanya disuarakan untuk hak-hak individu atau mungkin perjuangan gender, seperti itu"

Baca Juga: La Nina Diprediksi Picu Curah Hujan Tinggi hingga Maret, Kolam Retensi Disebut Mampu Kontrol Banjir

"Dan kami juga mengakui kesalahan atas ketidakcermatan dalam menempatkan dokumen riset dalam sosial media kami, khususnya Instagram ya. Yang mungkin bisa disalahgunakan dan diinterpretasi ulang fotonya. Jadi dapat berbeda konteksnya dari yang kita maksud. Dan di sini kami belajar dari kesalahan, sehingga mungkin ke depannya kita dapat lebih baik dan memilah apa yang harus kita unggah serta lebih bijak dalam mengunggah sesuatu yang mungkin akan menjadi tidak baik nantinya"

Baca Juga: Pasal 46 di Naskah UU Cipta Kerja Dihapus, Stafsus Presiden Beri Penjelasan

"Sekali lagi kami memohon maaf untuk teman-teman dan masyarakat Jawa Barat juga teman-teman pendaki. Semoga permintaan maaf dan penjelasan kami di sini dapat diterima dengan baik. Terima kasih banyak,” tutur kedua pendaki tersebut dalam klarifikasinya.

Meski dilakukan untuk keperluan riset, sebagian pihak menilai tindakan tersebut kurang pantas terlebih dilakukan di lokasi yang disakralkan masyarakat sekitar.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x