Kampanyekan Energi Ramah Lingkungan, PLN dan Jabar Dorong Masyarakat Beralih ke Kendaraan Listrik

- 5 November 2020, 16:03 WIB
Petugas mengisi daya listrik mobil, di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) yang berlokasi di Area Parkir Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 2 November 2020.
Petugas mengisi daya listrik mobil, di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT PLN (Persero) yang berlokasi di Area Parkir Timur Gedung Sate, Kota Bandung, Senin 2 November 2020. /Humas Jabar/Pipin

PR DEPOK - PLN bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menunjukan keseriusannya dalam upaya menyelamatkan Bumi dengan mengampanyekan electrifying lifestyle guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi ramah lingkungan.

Electrifying lifestyle merupakan sebuah gaya hidup dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan seperti penggunaan kendaraan listrik dan kompor induksi.

Sinergitas PLN dan Pemprov Jabar ini ditandai dengan hadirnya Stasiun Penyedia Listrik Kendaraan Umum (SPKLU) di Gedung Sate, Bandung.

Baca Juga: Hanya Butuh 6 Suara untuk Menang, Joe Biden Pimpin Electoral Votes

Dengan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil beserta Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril, SPKLU tersebut telah diresmikan pada Senin, 2 November 2020 lalu.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa electrifying lifestyle merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan energi fosil.

"Ini menjadi simbol perubahan gaya hidup yang lebih responsif terhadap kebencanaan. Bencana itu salah satunya karena konsumsi energi fosil, dengan energi listrik setidaknya ikut mengurangi penggunaan energi berbahan baku fosil," kata Ridwan Kamil seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Kementerian BUMN.

Baca Juga: Ditemukan Adanya Mutasi Covid-19 ke Manusia, Denmark Akan Musnahkan 17 Juta Cerpelai

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu juga mengklaim bahwa dengan menggunakan mobil listrik akan bisa menghemat penggunaan BBM.

Jika menggunakan mobil listrik dengan jarak 300 KM akan membutuhkan BBM seharga Rp250 ribu.

Sementara itu dengan mobil listrik hanya memerlukan biaya sekitar Rp50 ribu.

Baca Juga: Demonstrasi Pecah di Tengah Pilpres AS, Polisi Tangkap Puluhan Massa Rusuh di Portland dan New York

Saat ini, PLN juga telah menyediakan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) sebanyak 471 titik yang tersebar di wilayah Provinsi Jawa Barat dan 1 Unit Stasiun Penyedia Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Gedung Sate ini untuk mendukung penggunaan 'Eco Moving'.

"SPKLU kini telah hadir di Jawa Barat, kedepan akan kami tambah untuk mendukung electrifying lifestyle. Hadirnya SPKLU ini menjadi bukti bahwa PLN siap mendukung hadirnya kendaraan listrik," ujar Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan, Bob Saril.

Selain mendorong penggunaan kendaraan listrik, electrifying lifestyle juga dilakukan dengan mendorong konversi kompor elpiji ke kompor induksi.

Baca Juga: Muncul Fenomena Awan Mirip UFO di Gunung Arjuno Malang, Ini Tanggapan BMKG

Selain lebih ramah lingkungan, konversi ke kompor induksi ini juga dinilai akan menghemat anggaran subsidi elpiji yang telah dianggarkan sebesar Rp50,6 triliun pada APBN 2020.

Konversi ini juga meningkatkan ketahanan energi nasional karena mengubah penggunaan energi berbasis impor menjadi energi berbasis lokal.

Electrifying lifestyle juga diharapkan akan mendukung salah satu program Pemprov Jabar yaitu meningkatkan konsumsi energi listrik per kapita.

Baca Juga: Keunggulan Suara Mulai Menurun, Donald Trump dan Pendukungnya Sebarkan Kebohongan Pemilu di Medsos

Pemprov Jabar menargetkan konsumsi listrik sebesar 1.693 kWh/kapita pada tahun 2025, di mana pada tahun 2019 telah tercapai 1.032 kWh/Kapita.

Angka pencapaian tersebut lebih tinggi dari konsumsi listrik per kapita secara nasional

Bob Saril menjelaskan bahwa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam hal ini PLN mengakuw siap menyediakan pasokan dan infrastruktur listrik untuk mendukung electrifying lifestyle.

Baca Juga: Besok, PMI Kota Depok Gelar Donor Darah, Ada Bingkisan Menarik untuk 25 Orang Pertama

Dari sisi pasokan energi listrik, saat ini di Jabar juga dalam kondisi cukup dengan daya mampu mencapai 12.083 Megawatt (MW) dan beban puncak sebesar 7.475 MW, sehingga terdapat cadangan daya sebesar 38 persen.

"Dengan upaya bersama ini, PLN optimis Provinsi Jawa Barat dapat menjadi role model gerakan electrifying lifestyle di Indonesia," tutur Bob.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah