PIKIRAN RAKYAT - Kepergian Gus Sholah masih menyisakan duka bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali tokoh-tokoh di Indonesia. Begitupula dengan Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Atas wafatnya pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng itu, Idris ikut berbelasungkawa. Sosok Gus Sholah dikenal sebagai ulama karismatik yang selalu menyerukan persatuan Indonesia.
"Almarhum merupakan ulama amilin yang karismatik. Beliau bukan hanya peduli pada satu golongan dan kelompok orang, tetapi juga perhatian terhadap sesama," kata Idris seperti yang dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari situs berita resmi pemerintah Depok.
Baca Juga: Diimingi Emas dan Harga Murah, Puluhan Pasangan di Depok Tertipu WO Bodong
Gus Sholah, ulama yang bernama lengkap Dr. (H.C) Ir. H. Salahuddin Wahid yang lahir pada 11 November 1942 dan wafat pada 2 Februari 2020.
Gus Sholah merupakan adik kandung dari Presiden RI-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Sholah terus merakit mimpi-mimpi almarhum Gus Dur untuk menyatukan umat dari pemahaman mana pun itu.
Seluruh jajaran tokoh Indonesia ikut berbelasungkawa atas kepergian almarhum, tak terlepas juga bagi presiden Jokowi dan wakilnya Ma'ruf Amin.
Orang nomor 1 dan 2 Indonesia ini langsung melayat ke rumah duka di kawasan Jakarta Selatan pada Senin pagi hari.
Baca Juga: CUACA DEPOK HARI INI: Rabu 5 Februari 2020, Hujan Lokal Basahi Depok Sore Hari
Mohammad Idris pun mengenang sosok Gus Sholah sebagai tokoh besar. Pandangannya terhadap umat bangsa yang beragama selalu penuh dengan rasa optimis.
Di hari yang berduka itu, Idris turut mendoakan sang ulama dengan amalan jariahnya untuk kebaikan dirinya di alam selanjutnya.
"Selamat jalan kekasih Allah Swt., selamat jalan pengayom umat dan bangsa. Jasa baktimu adalah amal jariah yang tidak terputus," tutur Idris.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari ini, 5 Februari 2020
Seperti yang telah diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com, Adik Gus Dur, Gus Sholah, meninggal dunia pada Minggu, 2 Februari 2020 pada pukul 20.55 WIB.
Gus Sholah meninggal dunia pada usia 77 tahun.Putra pahlawan nasional KH Wahid Hasyim tersebut sempat memasuki masa kritis usai menjalani operasi jantung pada Jumat, 31 Januari 2020.***