PIKIRAN RAKYAT - Jumlah korban dugaan penipuan jasa penyelenggara pesta pernikahan atau wedding organizer (WO) milik Anwar Said, bos Pandamanda tercatat menjadi 60 orang per Sabtu 8 Februrari 2020 sore.
“Total terakhir 44 orang yang mengadu kemarin, sekarang sudah 60. Jumlah kerugian yang sebelumnya ditaksir Rp 2,5 miliar, besar kemungkinan bertambah," kata Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah.
Melihat korban dan kerugian yang terus bertambah, polisi mengambil langkah tegas dengan menyita sejumlah aset berharga milik tersangka.
Aset tersebut yaitu dua mobil L-300, Mitsubishi Mirrage, satu sepeda motor, serta beberapa berkas dokumen sebagai barang bukti.
Baca Juga: Bak Film Drama, Seorang Ibu Berjuang Keluarkan Anaknya dari Provinsi Asal Virus Corona di Tiongkok
Baca Juga: Banjir di Jakarta, Warga Mengungsi ke Stadion Tugu dan SMPN 170
Selain itu, polisi juga bakal menyita rumah mewah tersangka yang disebut-sebut berharga Rp 1,2 miliar.
Azis mengatakan, pembayaran rumah tersebut belum lunas atau masih dalam cicilan. Diduga, uang muka pembelian rumah berasal dari hasil penipuan terhadap sejumlah korban.
“Informasi dari tersangka, DP, rumahnya menggunakan uang korban sekira Rp 300 jutaan," ucapnya.
Dalam proses penyidikan, kata Azis, tersangka kerap memberi keterangan yang berubah-ubah.
Akan tetapi, setiap korban yang datang melapor selalu menyertakan bukti-bukti yang kuat sehingga polisi bisa menganalisis secara pasti.
Baca Juga: Semua Kecamatan di Jakarta Utara Terdampak Banjir, Kali Mampang Meluap
Sebagaimana laporan Pikiran Rakyat sebelumnya, korban yang merasa tertipu bukan saja calon pengantin. Ada juga beberapa rekan kerja atau vendor yang jasanya tak kunjung dibayar.
Bahkan ada yang belum dibayar berminggu-minggu hingga merugi jutaan rupiah.
Dalam melancarkan aksinya, WO Pandamanda mengiming-imingi korbannya dengan harga paket pernikahan murah ditambah cashback. Selain itu, calon klien juga tergiur dengan tawaran bonus emas 10 gram.***