Crisis Center Virus Corona Depok Terima 10 Aduan Warga

10 Maret 2020, 18:43 WIB
CRISIS Center 112 Depok di Lantai 5 Gedung Balai Kota Depok.* /AMIR FAISOL/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok menerima 10 aduan warga via crisis center 112 usai dibentuk pekan lalu. Crisis center 112 dibentuk setelah Depok mengonfirmasi kasus virus corona pertama di Indonesia, Senin 2 Maret 2020.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Depok Sidik Mulyono menegaskan, semua aduan dari 10 warga tersebut setelah dikonfirmasi lebih lanjut tidak mengarah kepada gejala virus corona.

Hal itu disampaikan Sidik Mulyono saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com di lantai 5 Gedung Balai Kota Depok, Selasa 10 Maret 2020.

Baca Juga: Via Video, Ridwan Kamil Sampaikan 5 Poin Soal Temuan Kasus Virus Corona di Jawa Barat

Baca Juga: Ridwan Kamil Kenalkan Konsep Program Satu Ormas Satu Usaha

"Informasi di 112 hingga hari ini, masuk penelefon sebanyak 10 orang. Alhamdulillah, 10 orang itu sudah dilakukan pelacakan dan tidak ada indikasi ke arah terjangkit COVID-19," kata Sidik Mulyono.

Sidik menyebut, dari 10 orang yang menghubungi crisis center 112 Depok, terdapat satu orang yang menanyakan prosedur pemulangan TKI bila mengalami gejala virus corona.

Petugas lantas menjawab bahwa penanganan TKI yang pulang dari negara tempat dia bekerja akan ditangani otoritas bandara.

"Dari sana, akan disampaikan kalau ada yang perlu ditangani daerah," tuturnya.

Sidik mengatakan, 10 orang yang menghubungi crisis center 112 hanya mengalami sakit biasa.

"Sudah diarahkan untuk datang ke puskesmas terdekat," ujarnya.

Baca Juga: Usai Konfirmasi Kasus Virus Corona Pertama di Depok, Pemkot Rinci 58 ODP Setelah Sepekan  

Crisis center 112 dibentuk Pemkot Depok untuk mengeliminasi kasus virus corona di kotanya seusai mengonfirmasi kasus pertama, Senin 2 Maret 2020.

Petugas crisis center siaga bekerja 24 jam dan terbagi dalam tiga sif. Dalam satu sif, disiagakan empat orang termasuk dokter yang memantau di hotline 119.

"Itu semua (bekerja) selama 24 jam (mengeliminasi ODP virus corona dari laporan warga)," ujarnya.

Warga diminta harus terus meningkatkan kewaspadaan dini dengan menerapkan hidup sehat sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan dan WHO.

Tindakan ini lebih penting dari pada tindakan kuratif. Namun, yang perlu diketahui, virus corona merupakan virus yang sifatnya terbatas dan bisa diobati.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler