Besok, Depok Kembali Jalankan Rapid Test, Kali ini Ratusan ODP

25 Maret 2020, 22:08 WIB
PETUGAS menunjukkan paket tes covid dengan metode rapid test yang diterima Pemkot Bogor, Rabu (25/3/2020).* /Dok. Humas Kota Bogor /

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok menggelar rapid test Covid-19 bagi warga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan yang selama ini sudah melakukan karantina di rumahnya masing-masing.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyampaikan dalam tekniS pelaksanaannya, sejumlah ODP tersebut akan dihubungi oleh tenaga medis di masing-masing puskesmas.

Pelaksanaan rapid test Covid-19 akan berlangsung di 11 puskesmas yang tersebar di beberapa kecamatan di Kota Depok.

Demikian pernyataan yang disampaikan Mohammad Idris kepada Pikiranrakyat-depok.com Rabu 25 Maret 2020.

Baca Juga: Satu ASN Meninggal Diduga Akibat Covid-19, Dipastikan Warga Depok 

"Bagi PDP dan ODP nantinya akan diundang atau diberitahu oleh petugas puskesmas setempat untuk waktu pelaksanaan rapid test," kata Mohammad Idris.

Lebih lanjut, permulaan rapid test dibagi untuk dua waktu yang berbeda untuk dua kelompok sasaran rapid test yang juga berbeda.

Rapid test Covid-19 yang telah digelar Pemkot Depok pada Rabu 25 Maret 2020, hari ini diperuntukkan bagi mereka yang sejak awal memang berada di rumah-rumah sakit.

Mereka yang telah menjalani rapid test adalah Pasien Dalam Pengawasan dan akan dilakukan secara simultan bagi masing-masing rumah sakit.

Baca Juga: 2.400 Alat Rapid Test Telah Diterima Depok, Hanya untuk Suspect Covid-19 

Pelaksanaan hari ini juga berlangsung bagi para tenaga medis yang suspect Covid-19 lantaran tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) pada saat merawat para pasien positif.

"Dan tenaga kesehatan yang kontak erat dengan pasien positif yang tidak mengenakan APD lengkap," kata Idris.

Hingga Rabu 25 Maret 2020, Kota Depok terus mengonfirmasi penambahan kasus positif COVID-19.

Berdasarkan data ccc-19.depok.go.id ada sekira 19 orang yang sudah positif COVID-19.

Empat orang lainnya dinyatakan selesai, menyisakan 15 orang lain yang masih diisolasi. Sementara satu orang dinyatakan meninggal dunia akibat terpapar virus corona jenis SARS-CoV-2.

 

"Perlu kami tegaskan status PDP belum dinyatakan bahwa pasien tersebut positif atau negatif karena harus menunggu hasil pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang datanya dikeluarkan oleh Public Health Emergency Operating Centre (PHEOC) Kementerian Kesehatan RI,” kata Idris.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler