Kampung Siaga, Program Unggulan Mohammad Idris yang Berawal dari Inisiatif Pemuda Depok

11 April 2020, 17:36 WIB
RELAWAN Kampung Siaga COVID-19 (tengah) Kelurahan Depok Jaya menyerahkan bantuan berupa sembako kepada salah satu warga pra sejahtera (kedua kiri) di wilayah RW 6, Kamis 9 April 2020.* /Pemkot Depok/

PIKIRAN RAKYAT - Kampung Siaga di Kota Depok terus menjadi perhatian terutama bagi masyarakat Depok sendiri.

Program ini merupakan program unggulan Mohammad Idris selama penanganan Covid-19.

Namun, program ini merupakan inisiasi yang digencarkan organisasi kemanusiaan bernama Sekolah Relawan.

Program ini berangkat dari kepedulian sekumpulan anak muda, menindaklanjuti arahan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Nasional sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo.

Baca Juga: Soal PSBB, Jokowi Tak Mau Pemda Buru-buru Ambil Putusan 

Hubungan Media Sekolah Relawan, Izhar Alkhalifard mengatakan Kampung Siaga Covid-19 pertama kali efektif diterapkan di bilangan Beji, Depok untuk meredam kepanikan warga dari masuknya virus corona jenis SARS-CoV-2 di daerah ini.

Saat itu, kasus positif COVID-19 di Kota Depok memang masih dalam hitungan jari, baru sekira empat orang. Sementara orang dalam pengawasan sebanyak 16 orang dan ada 87 orang yang dipantau kesehatannya.

Inisiasi yang dilakukan Sekolah Relawan dengan mengampanyekan Kampung Siaga sedikit lebih cepat daripada pemerintah daerah.

Saat itu, Pemkot Depok menyikapi pandemi corona sebatas melakukan sosialisasi secara mobile melibatkan Satpol PP dan lewat media sosial, belum ada pemberdayaan masyarakat secara langsung.

Baca Juga: Cara Klaim Biaya Pasien Virus Corona bagi Rumah Sakit Rujukan dan Swasta 

Konsep kampung siaga hakikatnya merupakan perencanaan pencegahan berskala besar dengan memperhatikan beberapa aspek yang cukup rinci meski diterapkan di tingkat RT/RW.

Dalam implementasinya, terdapat satuan tugas yang berfungsi sebagai garda terdepan di tingkat RT/RW untuk melakukan pencegahan masuknya virus corona yang penyebarannya bisa dibawa oleh manusia.

Satgas bertugas melakukan pendataan bagi warga yang keluar masuk dengan tujuan untuk mengeliminasi penyebaran virus.

Tidak hanya itu, Sekolah Relawan merancang agar ada perencanaan di tingkat RT/RW bila mana lockdown benar-benar diterapkan secara total oleh otoritas dengan membentuk lumbung pangan sebagai langkah antisipatif di bidang logistik.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona: 5 Inspirasi Resep Masakan Kekinian Mengunakan Rice Cooker 

Izhar dan kawan-kawan mencoba membangun kesadaran masyarakat di akar rumput, mengajak warga sedari awal untuk melakukan pencegahan secara mandiri dari seluruh aspek.

Pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko menyebut di tengah merebaknya pandemi virus corona, langkah yang bisa diambil oleh pemerintah adalah dengan melakukan karantina mandiri bagi warganya.

Selain itu, pemerintah juga memang harus memiliki langkah yang inovatif, menyesuaikan dengan kultur warga. Ini juga sesuai dengan anjuran dari WHO.

"WHO membiarkan daerah menginovasi menanggulangi pandemi. Jadi yang dilakukan Singapura boleh, vietnam boleh, Iran boleh, Korea boleh," kata Tri Yunis Miko.

Baca Juga: Sering Lihat Meme Kocak Dua Anak Nigeria? Ini Kisah Mereka Sebenarnya 

Senin 16 Maret 2020, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mendeklarasikan bahwa daerahnya tengah siaga intensif terhadap virus corona yang sudah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO.

Padahal Sekretaris Daerah, Hardiono telah menyinggung agar Idris mengeluarkan Surat Keputusan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk bencana ini sejak 4 Maret 2020 atau dua hari setelah kota ini mengonfirmasi menjadi kota pertama terinfeksi virus corona.

Dalam pandangan Hardiono, kasus COVID-19 di Kota Depok sudah berstatus KLB lantaran virus corona merupakan bencana non-alam yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kota Depok.

Kini, di tengah status darurat bencana COVID-19, kampung siaga sudah didukung dan digalakkan Pemerintah Kota Depok.

Baca Juga: 4 Fakta dan Teka-teki yang Kerap Dimitoskan Terkait Gunung Anak Krakatau 

Di Kota Depok sudah berdiri sekira 878 kampung siaga di sudut-sudut RT/RW setelah secara resmi dideklarasikan pemerintah daerah bersama Sekolah Relawan sebagai upaya pencegahan pandemi virus secara masif di kota Belimbing ini.

Idris bahkan lebih memilih untuk menerapkan kampung siaga daripada mengusulkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kepada pemerintah provinsi kala itu.

Meskipun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah menyinggung agar PSBB bisa diterapkan di wilayah penyangga ibu kota Bogor, Depok, dan Bekasi.

Dia menjelaskan kampung siaga COVID-19 adalah inisiasi bersama antara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok yang melibatkan Sekolah Relawan, sebuah organisasi kemanusiaan.

Baca Juga: Cara Mengirim Pesan di WhatsApp Tanpa Menyimpan Nomor ke Kontak 

Termasuk sejumlah komunitas warga, yang kita formalkan dalam kebijakan Pemerintah Kota berupa Instruksi Walikota Depok Nomor 02 Tahun 2020 tentang Pembentukan Kampung Siaga COVID-19 dan Surat Edaran Walikota Depok Nomor 443/166-Huk/DPKP tentang Pembentukan Gugus Tugas.

Idris pun memfasilitas kampung siaga COVID-19 berupa stimulan anggaran sebesar Rp 3 juta.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler