Beri Keterangan Soal Dugaan Kebocoran Data 279 Juta WNI, BSSN Sambangi Bareskrim Polri

- 24 Mei 2021, 17:12 WIB
Ilustrasi kebocoran data pribadi.
Ilustrasi kebocoran data pribadi. /PIXABAY/markusspiske

PR DEPOK - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyambangi Bareskrim Polri guna memberikan pendapat ahli tentang dugaan kebocoran data pribadi 279 juta Warga Negara Indonesia (WNI).

"Kami pertemuan di atas untuk berbicara masalah BPJS Kesehatan, kami menyampaikan dari kapasitas ahli," kata Kepala Pusat Operasi Keamanan BSSN Brigjen TNI Ferdinand Mahulette dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Senin, 24 Mei 2021.

Ferdinand tidak bersedia mengungkapkan hasil pertemuan BSSN dan Bareskrim Polri secara gamblang. Hal ini lantaran dia merasa tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskannya.

Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Kontrak Habis, Georginio Wijnaldum Diincar Bayern Munich

"Sebenarnya kami enggak punya kapasitas untuk ngomong itu," ujarnya.

Namun, Ferdinand mengakui penjelasan hasil penyidikan diserahkan kepada Bareskrim Polri dan Siber Polri. BSSN masih menyelidiki dugaan kebocoran data 279 penduduk.

"Yang bisa kami sampaikan bahwa sampai saat ini kami masih penyelidikan. Kami tidak punya kapasitas untuk menjelaskan apa yang sudah kami temukan, nanti akan sampaikan," tuturnya.

Ferdinand mengaku tidak tahu apakah pertemuan dengan Bareskrim Polri juga dihadiri oleh BPJS Kesehatan.

"Saya tidak tahu, kami cuma dengan Bareskrim Polri dari bagian Siber," ucapnya.

Sebelumnya, Bareskrim Polri mengaku penyelidikikan kasus dugaan kebocoran data pribadi 279 juta WNI sedang dilakukannya.

Baca Juga: Tidak Hadir dalam Rapat Arahan Pemilu 2024, Ganjar Pranowo Sebut Orang Jawa Kalau Tak Diundang Maka Tak Datang

Salah satu langkah ini akan dilakukan dengan pemanggilan Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti pada Senin, 24 Mei 2021.

Namun, media belum mengetahui apakah Dirut BPJS Kesehatan sudah mendatangi Bareskrim Polri. Hal ini didasarkan tidak terdapat tanda-tandanya.

Sebelumnya beredar kabar dugaan kebocoran data pribadi sebanyak satu juta dari BPJS Kesehatan yang diunggah oleh akun di forum bebas online.

Akun ini bernama Kotz memberikan akses unduh secara gratis untuk dokumen data satu juta penduduk sebesar 240 megabit (Mb) sejak 12 Mei 2021.

Akun Kotz mengklaim mempunyai data 270 juta data lebih yang dijual seharga 6.000 dolar Amerika Serikat.

Baca Juga: Ganjar Bagikan Soal Pabrik Pertama Batang di Twitter, Ferry Koto: Agar Rakyat Tahu, Ndak Salah Paham

Bareskrim Polri sedang menyelidiki dugaan kebocoran 279 juta data pribadi warga negara Indonesia (WNI) dengan meminta klarifikasi sejumlah pihak.

"Sejak isu bergulir saya sudah perintahkan Dirtipidsiber untuk melakukan lidik hal tersebut," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Adriansyah pada Minggu, 23 Mei 2021 seperti dikutip dari PMJ News.

Saat ini Bareskrim Polri sedang menyiapkan administrasi penyidikan (Mindik) sebagai dasar hukum melaksanakan tugas di lapangan.

"Sedang dipersiapkan administrasi penyidikan untuk legalitas pelaksana anggota di lapangan," tuturnya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 24 Mei 2021: Gawat, Elsa Hamil Gegara Berhubungan sama Ricky, Gimana dengan Nino?

Upaya penelusuri kebocoran data pribadi WNI juga dilakukan oleh Kementerian Kominfo, BPJS Kesehatan, dan Dirjen Dukcapil Kemendagri.

"Saat ini dari Kominfo, Kependudukan, dan BPJS sedang mendalami hal kebocoran tersebut," ucapnya.

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah