PR DEPOK - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa dia telah memerintahkan pada kementerian luar negerinya untuk mengusir duta besar Amerika Serikat dan sembilan negara Barat lainnya karena menuntut pembebasan dermawan Osman Kavala.
Hal tersebut diungkapnya pada Sabtu, 23 Oktober 2021 kemarin.
Sebagai informasi, apabila tujuh dari duta besar yang mewakili sekutu NATO benar-benar dilakukan, maka kemungkinan besar akan membuka keretakan terdalam dengan dengan negara barat dalam 19 tahun kekuasaan Erdogan.
Baca Juga: Kecam Taliban yang Usir Paksa Warga Desa Afghanistan Saat Masa Panen, HRW: Pelanggaran Serius
Sementara itu, Kavala, seorang kontributor untuk kelompok masyarakat sipil, telah dipenjara selama empat tahun.
Dirinya diketahui didakwa atas protes nasional pada tahun 2013 silam dan keterlibatannya dalam kudeta yang gagal pada tahun 2016.
Kendati demikian, dia berada dalam tahanan sementara persidangan terakhirnya berlanjut dan tetap menyangkal tuduhan tersebut. .
Di sisi lain, dalam pernyataan bersama pada Senin,18 Oktober 2021 lalu, duta besar Kanada, Denmark, Prancis, Jerman, Belanda, Norwegia, Swedia, Finlandia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat menyerukan penyelesaian yang adil dan cepat atas kasus Kavala.
Mereka dipanggil oleh kementerian luar negeri, yang menyebut bahwa pernyataan tersebut tidak bertanggung jawab.