Didatangi Sekawanan Brimob, Harun Warga Cimanggis Justru Sumringah

- 23 April 2020, 08:30 WIB
KISAH Harun (65), lansia asal Cimanggis, Depok yang kini alami kelumpuhan di tengah himpitan ekonominya namun ia tetap bersyukur.*
KISAH Harun (65), lansia asal Cimanggis, Depok yang kini alami kelumpuhan di tengah himpitan ekonominya namun ia tetap bersyukur.* /AMIR FAISOL/PR

PIKIRAN RAKYAT – Di tengah pemukiman padat, terdapat sosok Harun (65) yang kondisinya sudah tidak bertenaga dan hanya bisa berbaring di atas dipan yang ukurannya hanya mampu menopang badannya yang kini terkulai lemah.

Harun yang bertempat di RT 6 RW 10, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok kondisinya sekarang sudah lumpuh selama lebih kurang 40 bulan terakhir. Penyebabnya adalah penyakit yang ia derita yaitu hernia.

Bukan pasrah, tak ingin sembuh. Harun sudah menjajaki berbagai rumah sakit, mulai yang di Depok hingga Bogor, sudah juga melakukan operasi.

Namun alih-alih berhasil malah gagal membuat kondisinya semakin memilukan.

Baca Juga: Pro-Kontra Teori Konspirasi Laboratorium Wuhan sebagai Sumber Virus Corona 

Kalaulah kondisi ekonominya beruntung, mungkin Harun masih bisa sumringah meski hanya bisa terbaring lemas di atas dipannya.

Di kala pandemi COVID-19 seperti sekarang, kondisinya semakin memilukan. Bantuan yang dijanjikan Wali Kota Depok untuk warganya tak kunjung datang.

Jangankan dari Wali Kota, bantuan yang dijanjikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Presiden Jokowi hanya sebatas angin segar dari televisi yang belum kunjung menyejukkan.

Soal bantuan Wali Kota, Harun tak pernah tahu kapan bantuan itu bisa diterimanya.

Tak paham juga apakah dirinya masuk dalam pendataan Dinas Sosial Kota Depok.

Baca Juga: Pro-Kontra Teori Konspirasi Laboratorium Wuhan sebagai Sumber Virus Corona 

Memang yang terjadi sekarang, Pemkot Depok tengah kewalahan mendata warganya yang terdampak pasien Covid-19.

Ironisnya lagi, Kata Wali Kota Depok banyak warga berkecukupan yang tinggal di kompleks elite yang justru masuk dalam pendataan.

Bantuan Rp 250.000 di kala pandemi seperti sekarang tentulah sangat berarti. Bagaimana tidak, harga popoknya saja bisa mencapai Rp 300.000 per satu bungkus.

Sementara pendapatan keluarganya sangat terbatas. Harun beserta istrinya hanya mengandalkan upah dari anak sulungnya yang berprofesi sebagai pramuwisma di kompleks dekat rumahnya. Tentu tak seberapa.

Baca Juga: Jokowi Resmi Larang Mudik Tahun 2020, Skenario Pembatasan Jalan Tol Akan Diberlakukan 

Sarinih, tetangga Harun menuturkan sejauh ini keluarga Harun hanya menerima iba dari tetangganya.

"Tidak ada penghasilan. Istrinya tidak bekerja. Yang bekerja anak perawannya. Dia pembantu. Kalau ada rejeki, ya diterima," kata Sarinih menceritakan kondisi Harun.

Hal senada juga disampaikan sang istri yang tetap setia mendampingi Harun dan dengan sabar merawat sang suami.

“Tidak bisa ngapa-ngapain, buang air besar saja di atas dipan. Saya sudah tidak bisa bekerja. Itu harga popok saja Rp 300.000,” kata istrinya kepada Pikiranrakyat-depok.com saat ditemui di kediamannya di bilangan Cimanggis Depok, Selasa 21 April 2020.

Baca Juga: Jokowi Resmi Larang Mudik Tahun 2020, Skenario Pembatasan Jalan Tol Akan Diberlakukan 

Selasa 21 April 2020, Harun dibuat sumringah saat bantuan sekotak nasi dan sejumlah kebutuhan pokok mengalir dari satuan polisi, Korps Brimob Kelapa Dua Depok.

"Saya sudah 40 bulan tidak bisa bangun, tidak bisa melihat, tidak bisa jalan. Pendengaran masih normal ingatan masih normal," tutur Harun dengan tegas meski hanya berbaring sembari meraba kalau yang ada di depannya adalah Ajun Komisaris Besar Polisi, Rentrix Ryaldi dari Korps Brimob Kelapa Dua, Depok.

AKBP Rentrix Ryaldi adalah Penanggung Jawab Dapur Umum Korps Brimob Kelapa Dua, Depok yang saat ini ditugaskan Kapolri, Jendral Idham Azis mendirikan dapur lapangan di Depok selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung.

Selain dalam bentuk nasi kotak, Rentrix menyebut ada sejumlah bantuan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan di bilangan Cimanggis Depok yang akan disalurkan.

Baca Juga: Sinopsis Film The Expendables, Misi Berbahaya Tentara Bayaran yang Tayang Malam Ini 

"Sebagai wujud dari kehadiran negara kepada warganya melalui kegiatan Bhakti Brimob untuk masyarakat dalam rangka meringankan beban masyarakat di wilayah Depok imbas bencana COVID-19," kata dia.

Setelah Pikiranrakyat-depok.com mencoba mengonfirmasi Tri Rezeki Handayani, Kepala Bidang Jaminan Sosial Dinas Sosial Kota Depok baru mendengar keberadaannya.

"Alamatnya dimana?," ujarnya.

Beberapa menit kemudian, Kiki begitu dirinya disapa mengonfirmasi kembali bahwa sudah menurunkan tim khusus untuk menangani Harun.

"sudah saya arahkan tim TKSK ke sana," ujarnya lagi, beberapa menit kemudian mengonfirmasi segera menangani Harun yang berbaring lemah di atas dipannya.

Baca Juga: Puncak Hujan Meteor Lyrid Terjadi Malam Ini, Begini Cara Mengamatinya 

Serupa dengan Reni Martina, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Depok belum mendapatkan laporan dari lurah atau camat setempat.

"KTP beliau (Harun, red) boleh difoto. Alamat lengkap sesuai dengan KTP beliau. Saya koordinasikan kalau sudah ada identitasnya," tutur Reni.

"Pernah dilaporkan ke puskesmas setempat? Ada nomor telepon salah satu keluarganya?," tanya Reni.

Tak cukup berharap kepada bantuan pemerintah, peran tetangga dalam lingkungan sekitar sangat diharapkan dalam situasi sulit di tengah wabah pandemi virus corona yang belum tahu kapan akan usai.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah