Network
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok kembali mengumumkan data terbaru jumlah kasus positif virus corona.
Laporan per Rabu, 6 Mei 2020 diumumkan langsung oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sekaligus Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Idris menyampaikan perkembangan terkait kasus virus corona melalui rilis yang diterima Pikiranrakyat-depok.com pada Rabu, 6 Mei 2020.
Dalam pengumuman yang disampaikan pada Rabu sore, 6 Mei 2020, Idris menyampaikan ada penambahan jumlah kasus pasien positif COVID-19.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Tiongkok Luncurkan Roket ke Bulan demi Invansi Kekuatan Ruang Angkasa
Hingga saat ini, jumlah korban yang diidentifikasi terjangkit virus corona berdasarkan pernyataan Idris bertambah 7 orang dari 316 orang menjadi 323 orang.
Kemudian, untuk pasien yang dinyatakan sembuh, Idris menyebutkan tidak ada penambahan masih sama dengan data sebelumnya 47 orang.
Sedangkan untuk kasus pasien dalam pengawasan di Kota Depok, ada 1.312 orang yang sedang diawasi.
Meski begitu ada 529 orang yang sudah selesai diawasi sehingga menyisakan 783 orang yang masih diawasi kesehatannya dari virus corona.
Baca Juga: Kapal Perang Bersiaga di Laut Tiongkok Selatan, Tiongkok Nyatakan Siap Berperang Hadapi AS
Sementara untuk kasus orang dalam pemantauan, ada sebanyak 3.372 orang yang masih dipantau. Sebanyak 1.752 orang sudah dinyatakan selesai sehingga menyisakan 1.620 orang yang masih dipantau dari virus corona.
Idris juga menyampaikan untuk kasus orang tanpa gejala di Kota Depok, ada sekira 1.331 orang.
Meski demikian ada 390 orang yang sudah dinyatakan selesai sehingga menyisakan 941 orang yang masih dipantau kesehatannya.
Selain itu, Idris juga menegaskan bahwa ada penambahan 2 kasus PDP yang meninggal sehingga bertambah menjadi 57 orang dari sebelumnya 55 orang yang meninggal.
Baca Juga: Warga Keroyok Sekdes karena Tak dapat Bantuan Dampak Corona, Langsung Menyerang
Namun dipastikan kata dia, sejumlah PDP yang meninggal tersebut belum bisa dinyatakan positif atau negatif.
"Karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes RI," kata dia.***
