Dipicu oleh Ego Masing-masing, Bentrokan Dua Ormas di Depok Pecah Tak Kenal PSBB dan Puasa

- 15 Mei 2020, 22:36 WIB
KAPOLRES Metro Kota Depok, Kombes Pol Azis Ardiansyah saat menjelaskan barang bukti hasil bentrokan antara dua ormas di Depok.*
KAPOLRES Metro Kota Depok, Kombes Pol Azis Ardiansyah saat menjelaskan barang bukti hasil bentrokan antara dua ormas di Depok.* /AMIR FAISOL/PR

PIKIRAN RAKYAT - Dua organisasi masyarakat (ormas) di bilangan Tapos, Kota Depok terlibat bentrok yang dipicu oleh adanya salah komunikasi di antara keduanya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Depok, Kombes Pol Azis Ardiansyah menuturkan perselisihan kedua ormas itu mulanya sudah diselesaikan oleh pimpinannya masing-masing.

Namun yang terjadi di lapangan berbeda, beberapa anggota terprovokasi lantara mengira perselisihan yang sebelumnya belum memiliki solusinya.

Azis kemudian menugaskan jajarannya untuk melakukan langkah antisipatif. Beruntungnya masalah tersebut kemudian bisa diredam.

Baca Juga: Apes Saat Tipu 2 Bocah SMP di Depok, Polisi Gadungan Terciduk di Pos PSBB Tangsel Usai Bonceng Tiga 

Dia mengonfirmasi bahwa dalam adu bentrok tersebut terdapat korban, termasuk berupa pengerusakan barang.

Namun Azis memastikan bahwa kedua ormas itu sekarang sudah berdamai. Tetapi keduanya kini masih dalam masalah hukum yang saat ini tengah diproses sesuai dengan koridor yang ada oleh anggotanya.

Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan kepada beberapa orang untuk mengetahui apakah ada keterlibatan tindak pidana dan pelanggaran hukum lainnya.

Demikian disampaikan Kombes Pol Azis Ardiansyah kepada Pikiranrakyat-depok.com saat dikonfirmasi dalam rilis pada Jumat, 15 Mei 2020.

Baca Juga: Per 15 Maret 2020, Pasien Sembuh Akibat Corona di Indonesia Naik jadi 3.803 

"Tapi masalah pokok benar-benar sudah selesai. Kedua pimpinan sudah saling bertemu dan komunikasi lancar selama ini hanya beberapa oknum saja yang Miss komunikasi di lapangan," kata Kombes Pol Azis Ardiansyah.

Sementara menyoali, pemicu adanya bentrokan tersebut, Azis menyampaikan bahwa penyebabnya tidak banyak keluar dari kegiatan mereka sehari-hari.

"Komunikasi ego masing-masing kelompok," ujarnya.

"Namun masalah pokoknya sudah selesai, antara pimpinan sudah bertemu, sudah bersahabat, sudah brdamai. Tidak ada masalah hanya beberapa oknum saja yang belum mengetahui perkembangan dialog," ungkapnya.

Baca Juga: Selama Pandemi, Jepang Catat Tren Kasus Penurunan Bunuh Diri Tertinggi dalam 5 Tahun Terakhir 

Lebih lanjut, Azis mengatakan dalam bentrokan tersebut anggotanya menemukan senjata tajam. Kemudian pihaknya memberatkan pemilik dengan Undang-undang darurat Nomor 12 Tahun 1951.

"Tidak sembarangan orang boleh membawa senjata tajam atau digunakan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya akan dijerat dengan pasal tersebut," kata dia.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah