Menurutnya, berdasarkan pantauan di hari pertama pembukaan SIM, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Sebanyak 200 warga mengantre untuk memperpanjang SIM mereka.
Pihaknya, kata dia, tentu tetap menyesusaikan dengan sistem protokol kesehatan COVID-19.
Dia menilai jarak batas wajib diterapkan karena berkaitan dengan kesehatan masyarakat.
Dengan begitu, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup, dalam arti bila antrean sudah penuh maka layanan akan ditutup dan dibuka kembali bila sudah selesai.
Baca Juga: Penularan Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Depok Juga Perpanjang Masa Tanggap Darurat Sampai 30 Juni
Sementara itu untuk melayani perpanjangan SIM ini sudah ada sekira 50 personel yang dikerahkan, termasuk bantuan dari Provos.
"Protap tetap kita laksanakan, sedikit ada kebijakan karena situasi saat ini dialami masyarakat. Gerai mal juga akan dibuka untuk memecah konsentrasi masyarakat," ungkapnya.***