Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina lalu muncul kembali pada tahun 2021, menyusul keputusan pengadilan Israel bahwa keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan diusir dari rumah mereka untuk dijadikan tempat bagi pemukim.
Pada bulan Januari, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memberi polisi wewenang untuk menyita bendera Palestina.
Hal itu kemudian diikuti dengan pemungutan suara pada bulan Juni mengenai rancangan undang-undang yang melarang orang mengibarkan bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara, termasuk universitas. (RUU tersebut lolos persetujuan awal tetapi pemerintah kemudian runtuh).
Pada bulan Juni, Zazim, sebuah organisasi komunitas Arab-Israel, meluncurkan kampanye untuk memprotes penangkapan dan penyitaan bendera Palestina.
Gambar semangka terpampang di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan teks bertuliskan , “Ini bukan bendera Palestina.”
“Pesan kami kepada pemerintah jelas: kami akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan yang tidak masuk akal dan kami tidak akan berhenti memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi,” kata direktur Zazim Raluca Ganea seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Times.***