Penanganan Covid-19 RI Diragukan, Jokowi: Kita Negara Kepulauan, Jangan Samakan dengan yang Lain

- 14 September 2020, 14:54 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).*
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).* /Antara.//Antara

PR DEPOK - Pademi Covid-19 telah melanda dunia dan berkembang menjadi monster yang sangat menghantui, tak ada satupun negara yang luput dari keganasan virus tersebut.

Berdasarkan beberapa informasi yang dihimpun, hingga saat ini pandemi yang awal ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok tersebut dilaporkan mampu merenggut 922 ribu lebih nyawa, selain hal tersebut diberitakan beberapa negara mengalami resesi ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Setiap negara memiliki pilihan masing-masing dalam menangani pandemi Covid-19 tersebut, ada yang memberlakukan herd imunity bahkan memberlakukan lockdown sebagai upaya menekan laju perkembangan Covid-19.

Baca Juga: Beroperasi 17 Jam, MRT Jakarta Hanya Bisa Diisi 62 Hingga 67 Penumpang Per Kereta Selama PSBB Total

Hal itu pun menjadi alasan sejumlah negara di dunia menutup pintu rapat-rapat kepada warga negara Indonesia (WNI) untuk berkunjung, dengan alasan penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah Indonesia diragukan.

Terkait, Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia tidak dapat dibandingkan dengan penanganan yang diberikan oleh negara lain. Hal tersebut dikarenakan Indonesia sebagai negara kepulauan.

Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam prakata pengantar pada Rapat Terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19, dan Pemulihan Ekonomi Nasional, melalui video conference, yang dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta pada Senin, 14 September 2020.

"Saya mengingatkan bahwa negara kita adalah negara kepulauan. Pemahaman mengenai penyebaran Covid-19 sangat penting dalam menangani pandemi di negara kita. Tidak bisa dibandingkan dengan negara lain yang bukan kepulauan," kata Jokowi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Anies Baswedan Tetapkan Ketentuan Isolasi Terpusat Bagi Pasien Tak Bergejala, Cegah Klaster Keluarga

Lebih lanjut mantan Walikota Solo itu juga mengatakan bahwa dirinya telah meminta Terawan Agus Putranto selaku Menteri Kesehatan (Menkes), Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk fokus dalam penanganan Covid-19 ini, hal tersebut guna membuat angka-angka laporannya dapat terlihat setiap pekan.

Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengimbau kepada seluruh jajarannya atas peningkatan penegakan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, terutama terkait penggunaan masker dan menjaga jarak.

Jokowi mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk bekerja keras meningkatkan angka kesembuhan nasional yang masih sedikit lebih rendah dari angka rata-rata dunia.

"Saya kira kita terus mengejar angka rata-rata kesembuhan global, kesembuhan dunia," kata Jokowi.

Baca Juga: 6 Aturan PSBB Total, Ojek Online Bisa Angkut Penumpang Hingga Pasien Tak Bergejala Isolasi di Asrama

Berdasarkan data terakhir yang dirilis Kementerian Kesehatan pada Minggu, 13 September 2020 kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia sebanyak 218.382 orang terkonfirmasi positif Covid-19, 155.010 dinyatakan sembuh dari Covid-19, 8.723 lainnya meninggal dunia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa provinsi yang ia pimpin memutuskan untuk tarik rem darurat dan menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total yang mulai diterapkan pada Senin 14 September 2020, hal tersebut terkait laju peningkatan grafik kasus Covid-19 yang melanda.

Sementara bagi sejumlah wilayah yang enggan untuk menerapkan PSBB, dianjurkan untuk tetap memperketat aktivitas dan menjalankan protokol kesehatan. 

Anjuran tersebut dilontarkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat (Jabar).***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x