PR DEPOK - Kapolri Jenderal Pol Idham Azis menegaskan negara tidak boleh kalah dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang melakukan cara-cara premanisme untuk menghalangi proses penegakan hukum di Indonesia.
Pernyataan tersebut dilontarkan Idham Azis menyusul adanya penghadangan yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) terhadap aparat kepolisian di Petamburan, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Untuk diketahui, penghadangan tersebut berkaitan dengan surat panggilan kedua terhadap Pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab.
Baca Juga: Ancaman Mati tak Buat Koruptor Takut, Marzuki Alie: Pak Jokowi Sebaiknya Buat Pelaku Korupsi Miskin
"Negara tidak boleh kalah dengan ormas yang melakukan aksi premanisme. Kami akan sikat semua. Indonesia merupakan negara hukum. Semua elemen harus bisa menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat," ujarnya, Kamis 3 Desember 2020 lalu.
Terkait pernyataan Idham Azis tersebut menarik berbagai macam tanggapan dari segelintir orang. Termasuk Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW).
Melalui satu cuitan di akun Twitter pribadinya @hnurwahid, Sabtu 5 Desember 2020, HNW mengaku bahwa pernyataan tersebut sudah sering didengar.
Baca Juga: PSI Dituding Pencitraan, Tsamara Amany: yang Konsisten Dukung Gaji Anggota DPRD DKI Naik Gak Malu?
"Pernyataan spt ini sudah sering didengar," ujar HNW, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Namun, dikatakan dia, pernyataan yang belum didengar adalah penindakan tegas terkait aksi separatisme yang belum lama ini terjadi di Indonesia.
"Yg belum didengar/ingin didengar Rakyat ditengah ancaman separatisme, adalah jg pernyataan :'Negara tidak boleh kalah olh separatisme/yg dukung separatisme!'," katanya menambahkan.
Baca Juga: Dua Menteri Jokowi Jadi Tersangka, Refly Harun: KPK Tidak Berani Masuk Lingkaran Inti Korupsi
Dalam cuitan yang sama, HNW menyebutkan bahwa pentingnya penegakan hukum di Indonesia secara adil, karena hal ini merupakan satu kunci guna menarik kepercayaan dari rakyat.
"Hukum jg harus adil. Itu kunci hadirkan kepercayaan Rakyat unt selamatkan NKRI," ucap HNW mengakhiri.
***