Habib Rizieq Enggan Konsumsi Makanan dari Rutan, Pakar Hukum: Ini Masalah Kepercayaan

16 Desember 2020, 13:27 WIB
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu 13 Desember 2020 dini hari WIB./ /

PR DEPOK – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq yang kini tengah menjalani masa tahanan di rutan narkoba Polda Metro Jaya, dikabarkan enggan mengkonsumsi makanan yang disediakan petugas rutan.

Disampaikan oleh Ketua Bantuan Hukum Front Pembela Islam, Sugito Atmo Prawiro, kliennya tersebut lebih memilih mengkonsumsi makanan yang dibawakan dari rumah.

"Ada ketakutan, ada kekhawatiran sendiri dari beliau, semua makanan harus dikirim dari rumah atau dari lawyers, itu aja," kata Sugito dalam keterangannya belum lama ini.

Baca Juga: Peneliti: Satu dari Empat Orang Populasi Dunia Tidak Dapatkan Vaksin Covid-19 hingga 2022

Kendati demikian, Sugito mengungkap bahwa Rizieq tidak lantas menolak makanan yang disediakan di rutan.

Pendiri FPI itu tetap menerimanya namun tidak dimakan dan diberikan kepada tahanan lain.

Diberitakan sebelumnya, Rizieq sempat mengirim surat kepada keluarganya, dan meminta untuk dibawakan makanan cukup sekali dalam sehari, setiap menjelang buka puasa.

Baca Juga: MPR Sarankan Vaksin Covid-19 Boleh Diedarkan Usai Dapat Izin dari BPOM dan MUI

Menanggapi kabar ini, Pakar Hukum Ahli Tata Negara, Refly Harun, menilai bahwa ini membuktikan sulitnya untuk memperoleh kepercayaan kepada pihak-pihak tertentu dalam hal ini petugas Polda Metro Jaya.

Menurutnya, mungkin ada kekhawatiran atau ketakutan akan adanya tangan-tangan jahil yang memasukkan zat-zat tertentu ke dalam makanan Habib Rizieq.

"Kadang-kadang yang seharusnya tidak sama dengan faktanya. Das sollen-nya (yang seharusnya) tidak perlu khawatir, karena food makanan itu sudah ada security-nya. Sudah aman, sudah bebas, ya katakanlah misalnya dari pihak-pihak atau tangan-tangan yang iseng, yang memasukkan zat-zat tertentu," ujar Refly Harun sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube-nya.

Baca Juga: Fosun Pharma Pasok 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Tiongkok Tahun Depan

Oleh karena itu, Refly menilai bahwa kepercayaan adalah hal yang sangat mahal untuk didapatkan.

Mahalnya kepercayaan inilah, menurutnya yang juga membuat Habib Rizieq tak ingin menjalani tes Covid-19 oleh pihak yang dia tidak terlalu percayai.

"Jadi trust ini yang mahal di republik ini, apalagi dalam suatu kasus yang awal mulanya sendiri penuh dengan pertanyaan-pertanyaan," ucapnya.

Baca Juga: Larang Perayaan Tahun Baru 2021, Anies Baswedan Wajibkan yang Masuk Jakarta untuk Rapid Antigen

Untuk diketahui, Habib Rizieq mulai menjalani masa tahanan sejak Minggu, 13 Desember 2020 usai dirinya menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus kerumunan di Petamburan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler