Jokowi Tunjuk Risma Jadi Mensos, Pengamat: Presiden Tampaknya tak Berani Tunjuk Orang dari Nonpartai

24 Desember 2020, 15:56 WIB
Menteri Sosial (Mensos) baru, Tri Rismaharani. /Dok. Kemensos./

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi melantik enam orang menteri baru dan lima wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 23 Desember 2020.

Dalam pelantikan yang dilaksanakan di Istana Negara tersebut, Jokowi melantik Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama.

Lalu, Muhammad Lutfi dilantik sebagai Menteri Perdagangan, Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan.

Baca Juga: Ragu KPK Dalami Dugaan Keterlibatan Puan Maharani Soal Korupsi Bansos, Benny Harman: Memang Berani?

Menanggapi kabar pelantikan tersebut, pengamat politik FISIP Universitas Jember (Unej), Hermanto Rohman MPA memberikan pendapatnya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, menurut Hermanto, pergantian menteri baru yang dilantik oleh Presiden Jokowi itu masih mempertimbangkan unsur partai politik (parpol).

"Dari enam menteri yang baru dilantik, ada tiga menteri dari partai politik yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas," ucap Hermanto di Jember, Jawa Timur.

Sebagai informasi, Sandiaga Uno merupakan kader dari partai Gerindra, Tri Rismaharini dari partai PDI Perjuangan, dan Gus Yaqut adalah kader dari partai PKB sekaligus Ketua Umum GP Ansor.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Budi Gunadi Gantikan Terawan, Arief: Apa engga Ada Lagi Dokter yang Bisa Jadi Menkes

Sedangkan untuk posisi Menteri Sosial, menurut Hermanto, Presiden Jokowi tidak berani menunjuk orang dari nonpartai atau profesional.

"Untuk mensos tampaknya Presiden Jokowi tidak berani memberikan kepada unsur dari nonpartai atau profesional, sehingga kementerian itu tidak rela dilepas oleh PDIP," katanya menambahkan.

Namun, meski bagian dari kader PDI Perjuangan, Hermanto menyatakan bahwa penunjukan Risma sebagai Mensos sebenarnya bagian dari pilihan yang positif dengan track record yang baik.

Dia menganggap mantan Walikota Surabaya tersebut sebagai sosok pekerja lapangan dan integritasnya di depan publik juga bagus.

Baca Juga: Sehari Jadi Mensos, Tri Rismaharini Ungkap Akan Hapus Semua BLT dan Gantikan dengan Program Ini

"Itu merupakan tantangan tersendiri karena ke depan bahwa Kemensos ini masih punya peran signifikan terkait penyaluran bantuan sosial. Jadi formula terobosan dalam penyaluran, serta pengawasan lapangan langsung menjadi penting diperhatikan," ujar Hermanto.

Kemudian Hermanto menilai bahwa pengalaman Risma merupakan salah satu yang membuatnya berhasil dipandang sebagai figur mumpuni dalam bidang itu (mensos).

Namun, menurutnya integritas Risma sebagai bagian dari kader partai akan menemukan tantangan tersendiri ke depannya.

Meski begitu, Hermanto berharap menteri baru, baik dari kalangan profesional atau maupun kader partai bisa melaksanakan tugasnya secara maksimal dengan membuat formula terobosan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Sebut Sandiaga Masuk Kabinet untuk Jaga Peluang 2024, Refly Harun: Bisa Jadi Pasangan Ganjar Pranowo

Diketahui sebelumnya, pengangkatan enam menteri baru oleh Presiden Jokowi dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden No 133/P tahun 2020 tentang Pengisian dan Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Tahun 2019-2024 tertanggal 23 Desember 2020.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler