Politisi PDIP Ribka Tolak Divaksin, Rocky: Artinya Bu Mega Kurang Sreg dengan Prosedur Vaksinasi

13 Januari 2021, 12:49 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung bicara pemecatan dosen yang terlibat HTI di kampus Unpad /YouTube Rocky Gerung Official.

PR DEPOK  Belum lama ini, Politisi PDIP, Ribka Tjiptaning dengan tegas menolak untuk disuntik vaksin Covid-19.

Ia bahkan lebih memilih untuk membayar denda sebagai konsekuensi yang ditetapkan pemerintah jika menolak divaksin.

Penolakan ini ia sampaikan dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama dengan Menteri Kesehatan, BPOM, dan PT Bio Farma pada Selasa, 12 Januari 2021 kemarin.

Baca Juga: Sebut Jokowi Penuhi Janji Usai Divaksin, Ngabalin: Nyawa Jadi Komitmennya untuk Kepentingan Bangsa

Ribka mengaku enggan menerima vaksin yang tidak melalui proses tahap 3 uji klinis.

“Saya tetap tidak mau divaksin maupun sampai yang 3 tahun bisa divaksin, saya sudah 63 tahun nih, mau semua usia boleh tetap, misalnya pun hidup di DKI semua anak cucu saya dapat sanksi 5 juta, mending gue bayar, mau jual mobil kek,” tutur Ribka.

Dalam penuturannya, Ribka mengungkit soal sejumlah vaksin dari luar negeri yang juga masuk ke Indonesia sebelumnya.

Baca Juga: Cek Penerima Vaksin Covid-19 dengan NIK KTP di pedulilindungi.id, Simak Caranya Berikut ini

Menurutnya, vaksin tersebut bukan memberi manfaat yang baik, tapi malah memberi dampak buruk.

“Vaksin untuk antipolio malah lumpuh layu di Sukabumi, terus anti kaki gajah di Majalaya mati 12 (orang penerima). Saya ingat betul, jangan main-main vaksin ini, jangan main-main,” tuturnya.

Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan itu menyebutkan, jika dirinya dipaksa untuk divaksin, hal tersebut bisa termasuk ke dalam pelanggaran hak asasi manusia atau HAM.

Baca Juga: Vaksinator Penyuntik Jokowi Mengaku Sempat Gemetar: Tak Ada Masalah dan Pendarahan di Bekas Suntikan

“Saya pertama bilang saya menolak vaksin, kalau dipaksa pelanggaran HAM. Enggak boleh maksa begitu,” kata Ribka menambahkan.

Penolakan Ribka terhadap vaksin Covid-19 buatan Sinovac ini nampaknya menarik perhatian pengamat politik sekaligus filsuf, Rocky Gerung.

Dalam keterangannya, Rocky menilai sikap Ribka ini sebagai bentuk penolakan kepada kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Jokowi: Saya Memulai Ikhtiar sebagai WNI agar Terbebas dari Pandemi

“Dan itu menandakan ada internal struggle sebetulnya, perlawanan dari dalam terhadap kebijakan vaksinasi Pak Jokowi ini,” ujar Rocky dalam keterangannya yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTuBaca Juga: Ragukan Vaksin Covid-19, Ribka Tjiptaning Tegas Tolak Ikut Jokowi Divaksin: Mending Gue Bayar Denda!be Rocky Gerung Official.

Ia pun memaparkan dua kemungkinan alasan di balik penolakan dari Ribka Tjiptaning yang merupakan seorang dokter.

“Atau memang yang bersangkutan, saudara Ribka, dokter ini, mengerti tentang prosedur, atau ini ada soal lain, persaingan jabatan segala macam. Tapi, lepas dari itu, saya menganggap bahwa ada masuk akalnya dokter Ribka ini mbalelo,” lanjutnya.

Baca Juga: Rekening Anak Habib Rizieq Ikut Diblokir, Rocky Gerung: Arah Berfikir yang Mesti Dikulik

Menurutnya, sikap Ribka ini, menandakan bahwa PDIP tidak sepenuhnya percaya pada manfaat atau efikasi vaksin yang dibuat oleh Sinovac tersebut.

“Apalagi 65 persen efikasinya itu, berarti ada 35 persen efikasinya itu yang tidak berguna, yang pasti ketularan lagi itu. Sekali lagi, kalau partai Ibu Mega sendiri menolak, dan itu pasti dia (Ribka) mesti lapor ke Ibu Mega, itu berarti Ibu Mega juga kurang sreg dengan prosedur (vaksinasi) ini,” papar Rocky Gerung

Pengamat politik tersebut meyakini bahwa di balik prosedur vaksinasi ini ada banyak faktor politik, bisnis, kebudayaan, dan lain sebagainya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler