Singgung Pengeluaran Bobby Nasution di Pilkada, Refly Harun: ‘Suara’ Kadang Tidak Gratis

21 Januari 2021, 12:52 WIB
Refly Harun (kanan) komentari pengeluaran Bobby Nasution (kiri) di Pilkada 2020. /Dok. Instagram/@ayanggkahiyang dan tangkapan layar YouTube Refly Harun.

PR DEPOK – Ahli Hukum Tata Negara (HTN), Refly Harun menyoroti kabar mengenai biaya Pilkada menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.

Seperti diketahui, Bobby mencalonkan diri sebagai Wali Kota Medan, berpasangan dengan Aulia Rahman di Pilkada Serentak 2020.

Dengan besaran biaya yang dikeluarkan Bobby mencapai kurang lebih Rp15 miliar, Refly Harun berpendapat bahwa gaji dari Kepala Daerah tidak begitu besar.

Baca Juga: Tak Sedikit Pengusaha Minta Vaksinasi Mandiri, Jokowi: Kita akan Putuskan, Kenapa Tidak?

Lebih lanjut, Refly mengingatkan akan pentingnya seorang Kepala Daerah untuk tidak memperkaya diri sendiri.

“Kita tahu dalam konteks pemilihan di Indonesia semuanya tidak gratis, termasuk suara pun kadang-kadang tidak gratis ya,” ucap Refly Harun seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 21 Januari 2021.

Ia mengingatkan bahwa sebelumnya, dirinya pernah menyinggung hal itu dalam salah satu video di kanalnya.

Dalam video tersebut, pria berusia 50 tahun itu bertanya kepada Bupati Kudus perihal pendapatannya.

Baca Juga: Banyak yang Bandingkan Era Jokowi dan SBY, Ruhut: Pasti Mereka tak Masuk Ring 1 Istana

“Katanya kira-kira Rp30 juta, mungkin Medan kita bulatkan Rp50 juta,” kata Refly menjelaskan.

Kemudian, Refly Harun menuturkan bahwa gaji pokok seorang Wali Kota tidak mencapai belasan juta.

Akan tetapi, lanjut Refly, tunjanganlah yang yang membuat pendapatan Wali Kota bisa mencapai puluhan juta.

“Kalau tidak salah gaji pokok Wali Kota itu Rp6 sampai Rp8 juta, ada tunjangan ini itu jadilah bisa dapat puluhan juta,” kata Refly.

Baca Juga: Muncul Isu Jokowi Langgar UU Soal Banjir di Kalsel, Moeldoko Tegas: Bencana Tidak Bisa Dikendalikan

Bahkan, Refly Harun mencoba untuk menghitung uang yang sekiranya akan didapatkan selama masa jabatan seorang Wali Kota.

“Rp50 juta dikalikan 12, itu setahun baru 600 juta, dikalikan 5 tahun baru Rp3 miliar, bayangkan,” ujarnya.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler