Respons Perlakuan Daerah kepada Presiden, Refly: Maka tak akan Rasakan Penderitaan Rakyat

21 Januari 2021, 14:26 WIB
Pakar hukum tata negara Refly Harun. /YouTube Refly Harun

PR DEPOK – Apabila ada kunjungan Presiden maupun seorang pejabat negara ke suatu daerah, biasanya petugas terkait di daerah setempat akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut.

Ahli Hukum Tata Negara (HTN), Refly Harun turut memberikan tanggapannya terkait hal tersebut.

Ia menceritakan pengalamannya terkait situasi serupa mengenai suatu tempat yang dapat disulap sedemikian rupa demi menyambut pejabat atau Presiden.

Baca Juga: Beri Pembelaan untuk Pandji, Andi Arief ke Muannas: Kurang Pintar Teriak Kurang Ajar!

Hal ini ia sampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun berjudul “Viral!! Pengungsi Emosi!! Disuruh Pindah Karena Jokowi Mau Datang!!”.

Video tersebut diduga terkait rekaman Twitter Mas Piyu (@maspiyuaja) yang sempat viral setelah kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke lokasi pengungsian banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Saya pernah mendapatkan pengalaman dari seorang teman pergi ke daerah di Sumatera Barat, tiba-tiba Presiden ingin menginap dan kebetulan karena tidak pakai protokol yang ketat, ya dia menginap saja, pengen menginap di suatu tempat. Langsung kalang kabut (semua petugas),” kata Refly seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 21 Januari 2021.

Baca Juga: Terkuak! Pengakuan Mengejutkan Petugas Medis Wuhan, Diminta Berbohong Soal Bahaya Covid-19

Akan tetapi, pria berusia 50 ini tidak menyebutkan siapa Presiden yang dia maksud dalam ceritanya.

Refly hanya ingin menceritakan bagaimana seorang pejabat negara diperlakukan oleh pemerintah daerah.

Sesaat setelah Presiden mengungkapkan keinginan sederhananya, Refly menuturkan bahwa petugas langsung melakukan pembersihan daerah.

Bahkan, kata Refly, sampai dibelikan karpet baru, tempat tidur baru, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Baca Juga: Respons Ucapan Komjen Listyo Soal Penegakan Hukum, Rocky: Sama Kayak Mahasiswa Semester 1!

“Apa saja bisa disulap untuk Presiden yang mau datang,” ucapnya menambahkan.

Refly juga menyampaikan pengalamannya dahulu saat ada kunjungan seorang menteri di desanya.

Ia mencirikan bahwa saat menjabat, menteri tersebut kerap kali melakukan safari Ramadhan.

Ketika itu, desa Refly belum mengadakan kegiatan apa pun di bulan puasa.

Baca Juga: Muncul Isu Jokowi Langgar UU Soal Banjir di Kalsel, Moeldoko Tegas: Bencana Tidak Bisa Dikendalikan

Kemudian, seketika dibuatlah kelompok kaum pendengar, pembaca, dan pemirsa atau dahulu disebut sebagai kelompok pencapir oleh petugas terkait.

Bahkan, pejabat daerah bahkan melakukan pengaktifan pesantren yang sebenarnya tidak aktif.

“Ibu-ibu PKK pun menjadi sibuk sehingga saat menteri ini datang dipastikan bahwa daerah ini terlihat baik dan ada kegiatan,” ujar Refly.

Oleh sebab itu, Refly mengaku memaklumi apabila kondisi seperti itu masih berlangsung hingga saat ini.

Baca Juga: Calon Kapolri Listyo Sigit Sampaikan Visi dan Misi, Said Didu: Saya Menaruh Harapan Baik

Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa perlakuan seperti ini tidak banyak diketahui karena media sosial pun belum ada.

“Kalau pemimpin selalu diperlakukan seperti itu maka dia tidak akan pernah real merasakan penderitaan rakyat,” ucapnya.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler