Menkes Lebih Pilih Data KPU daripada Kemenkes Soal Vaksinasi, Andi Arief: Bisa Jadi Terobosan, Kalau Bisa...

27 Januari 2021, 10:15 WIB
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief menyatakan dukungan terhadap ide Menkes Budi Gunadi Sadikin. /Dok. Pikiran Rakyat.

PR DEPOK – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, belum lama ini menyatakan bahwa dirinya tidak mau menggunakan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Dalam pemaparannya, Menkes Budi mengaku kapok menggunakan data Kemenkes dan memilih untuk menggunakan data KPU.

Hal tersebut disampaikan Menkes Budi dalam acara Dialog Warga "Vaksin dan Kira", Komite Pemulihan Ekonomi & Transformasi Jabar.

Baca Juga: Kritik Keras Rasisme Ambroncius ke Pigai, Hamdan Zoelva: Rasis Bukan Budaya RI, Tidak Boleh Dibiarkan!

“Datanya juga supaya gak salah gimana, udah kapok, saya gak mau lagi pakai datanya Kementerian Kesehatan, di-crossing-crossing sama Dukcapil, aku ambil datanya KPU, KPU udahlah, KPU manual itu kemarin baru pemilihan tuh Jawa Barat, kayaknya itu yang paling current (terbaru),” ujar Menkes Budi.

Keputusan Menkes Budi ini lantas menuai banyak tanggapan, tak terkecuali dari politisi Partai Demokrat, Andi Arief.

Dalam tanggapannya di akun Twitter pribadinya @Andiarief__, ia menilai bahwa penggunaan data KPU untuk vaksinasi ini bisa menjadi terobosan.

Baca Juga: Ali Lubis Minta Anies Baswedan Mundur dari Jabatannya, Wagub Ariza: Kritik Boleh, Tapi tak Perlu ke Publik

Tak hanya itu, Andi Arief juga mengusulkan untuk menggunakan tempat pemungutan suara atau TPS untuk menjadi tempat dilakukannya vaksinasi.

Ide menggunakan data KPU untuk vaksin bisa jadi terobosan. Bahkan kalau mungkin dilakukan di tempat pernah TPS ada jadi lokasi penyuntikkan,” katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Lebih lanjut, Andi Arief menuturkan bahwa ide dari Menkes soal penggunaan data KPU dan usulan tempat yang dulunya TPS dijadikan lokasi vaksinasi, dapat segera dilaksanakan jika vaksin sudah cukup memadai.

Baca Juga: Soroti Statement Jokowi Soal Covid-19 yang Berubah 180 Derajat, Yan Harahap: Perbanyak Istighfar, Pak!

Namun, katanya, jika ketersediaan vaksin masih terbatas, vaksinasi bisa dimulai di beberapa daerah terlebih dahulu.

Jika vaksinnya memang sudah ada pola ini bisa disegerakan. Kalau terbatas vaksinnya dimulai di beberapa daerah terlebih dahulu,” ujar Andi Arief.

Untuk diketahui, vaksinasi Covid-19 ini telah mulai diselenggarakan sejak 13 Januari 2021 lalu. Hingga saat ini, vaksinasi masih diprioritaskan untuk para dokter dan tenaga kesehatan serta tenaga penunjang lain yang berhadapan langsung dengan Covid-19.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Siswi Non-Muslim Diwajibkan Pakai Jilbab, MUI: Tidak Jadi Persoalan Jika Tidak Dipaksa

Jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksin hingga saat ini terpantau di angka 250 ribu orang. Jumlah ini disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, usai dirinya menjalani vaksinasi kedua pada Rabu, 27 Januari 2021.

“Ini kan baru awal-awal, vaksinasi baru awal, dimulai dari bakes, baik dokter, perawat, di awal ada manajemen lapangan yang harus diperbaiki. Sehingga hari ini kita kurang lebih 250 ribu yang sudah divaksin untuk nakes,” kata Jokowi melalui siaran langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @Andiarief__

Tags

Terkini

Terpopuler