Data 1 Juta Kasus Covid-19 Dinilai Amburadul, Rocky Gerung: Pemerintah Dahulukan Sensasi di Awal Pandemi

27 Januari 2021, 12:23 WIB
Rocky Gerung komentari kasus Covid-19 Indonesia yang mencapai angka 1 juta. /Instagram/@rocky.gerungofficial.

PR DEPOK – Pengamat politik sekaligus Filsuf, Rocky Gerung, turut menanggapi angka kasus positif Covid-19 di Indonesia yang terhitung sejak 26 Januari 2021 kemarin, telah mencapai satu juta kasus.

Dalam keterangannya, ia menilai angka ini bisa saja lebih tinggi dari yang tertera di data atau bahkan lebih rendah, lantaran data di Indonesia dinilainya sangat amburadul.

“Saya kira margin of error-nya itu 100 persen, artinya plus minus satu juta juga. Jadi mungkin satu juta minus satu juta, gak ada kasus, tapi mungkin juga dua kali lipat, itu dua juta (kasus)."

Baca Juga: Sandiaga Uno Dukung Gerakan Nasional Wakaf Uang, Abdullah Rasyid: Sumbangan Relawan Balikin Jangan Minta Mulu!

"Karena data kita itu betul-betul amburadul kan, jadi siapa yang percaya bahwa itu satu juta. Ada yang justru menganggap ‘ah gak segitu lah, banyak banget sejuta’, tapi ada juga yang menganggap pasti lebih dari itu,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal Youtube miliknya Rocky Gerung Official.

Amburadulnya data di Indonesia ini, kata dia, disebabkan metode tracing yang buruk, pelaporan data yang tidak maksimal, sehingga menyebabkan administrasi kesehatan di masa pandemi ini menjadi berantakan.

Rocky Gerung mengatakan bahwa akibat buruknya sistem data di Indonesia, masyarakat pun semakin meragukan angka yang diumumkan kepada publik.

Baca Juga: Natalius Pigai Jadi Korban Rasisme, Adhie Massardi: Jaringan Ekstrimis Rasis Dipakai untuk Serang Opisisi

“Jadi seluruh keterangan presiden itu akhirnya orang anggap ‘ ya apa artinya sih angka itu kalau menterinya aja menganggap bahwa angka yang ada di Departemen Kesehatan aja gak bisa dipakai sebagai dasar untuk lakukan vaksinasi’. Jadi jangan-jangan Menkes yang baru menganggap bahwa ‘waduh presiden bikin hoax lagi nih’,” ujar dia menambahkan.

Sementara itu, menanggapi kabar dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang menyebut ada 10.000 kasus Covid-19 di Jabar yang belum diumumkan oleh Pemerintah Pusat, Rocky Gerung lantas menganggap hal ini sebagai bukti bahwa kasus positif mencapai lebih dari satu juta kasus.

“Nah itu artinya hoax kan, karena lebih dari satu juta mestinya kan. Nanti Ridwan Kamil dipanggil Bareskrim tuh, ‘Anda menyebarkan hoax, udah dibilang satu juta ya satu juta, jangan ditambah-tambah 10 ribu’,” ujarnya seraya menyindir.

Baca Juga: Angka Covid-19 Indonesia Tembus 1 Juta Kasus, dr. Tirta: Mimpi Kalian Buat Hidup Normal Masih Lama

Kesimpangsiuran data Covid-19 ini , menurut Rocky Gerung, disebabkan sudah lelahnya pihak administrasi dalam menangani data selama pandemi yang sudah berjalan selama hampir satu tahun.

Pihak administrasi, katanya, sudah lelah secara fisik dan mental untuk mengolah data yang justru selalu meningkat, bahkan hingga menembus satu juta kasus.

Pengamat politik itu juga menilai pemerintah sejak awal telah salah dalam mengambil langkah untuk menangani pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, penanganan pandemi ini menjadi berantakan lantaran pemerintah lebih mendahulukan sensasi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 RI Tembus 1 Juta, Ruhut Sitompul: 'Barisan Sakit Hati' Malah Bully Pemerintahan Pak Jokowi!

“Kami bisa, kami lakukan dalam lima minggu selesai, dan segala macam (sensasi), itu jadinya kan. Sekarang harusnya Presiden itu kumpulin lagi tim yang dia bikin itu, lalu ganti narasinya bahwa kita ada dalam keadaan darurat, kita ada dalam keadaan bahaya. Jangan dia sebut, ‘ya kita sudah bisa atasi, Indonesia termasuk yang mampu’, apanya yang mampu? Tiba-tiba naik satu juta kok,” ujarnya.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler