Berharap Munculnya Tanda Perbaikan Ekonomi Indonesia Bisa Pulih, Said Didu: Yang Muncul Sebaliknya

1 Februari 2021, 17:57 WIB
Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu. /Twiter @msaid_didu

PR DEPOK - Kehadiran pandemi Covid-19 yang menyerang dunia memberikan dampak yang begitu besar pada segala sektor. 

Ekonomi menjadi salah satu sektor yang paling terkena dampak oleh pandemi Covid-19. 
 
Bahkan pakar ekonomi senior, Rizal Ramli pada Desember lalu menilai bahwa kondisi ekonomi pada tahun 2020 begitu sulit. 
 
Baca Juga: Disebut Lobster Gurun Usai Komentari Kasus Abu Janda, Susi Pudjiastuti Berikan Jawaban Menohok Ini
 
Dia juga menyampaikan kemungkinan kondisi sulit tersebut akan berlanjut hingga tahun 2021 lantaran pandemi Covid-19 yang tak jelas kapan akan berakhir. 
 
Tak hanya pandemi, terdapat faktor lain yang mengakibatkan ekonomi di Indonesia menjadi memburuk.
 
Rizal Ramli dalam sebuah video yang diunggah di Kanal YouTube Fadli Zon menyampaikan bahwa salah satu faktor yang mengakibatkan kondisi ekonomi Indonesia memburuk adalah karena kebijakan pro utang yang diterapkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. 
 
Baca Juga: Cek Penerima BSP/BPNT Februari 2021 Rp200 Ribu dengan NIK KTP dan KIS di dtks.kemensos.go.id
 
Dalam kebijakan itu, untuk membayar bunga saja harus meminjam atau berutang lagi. 
 
Menanggapi kondisi ekonomi Indonesia seperti itu, Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu memberikan komentarnya melalui akun Twitter pribadinya. 
 
Dalam cuitannya, Said Didu mengaku selalu menunggu munculnya tanda-tanda perbaikan ekonomi di Indonesia. 
 
Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 1 Februari 2021: 27.238 Positif, 22.109 Sembuh, 575 Meninggal
 

"Tiap hari saya berharap ada tanda2 perbaikan ekonomi," kata Said Didu seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 1 Februari 2021.

Namun, ia menyebutkan bahwa tanda yang ia nanti-nantikan itu ternyata tidak muncul bahkan kenyataannya menampilkan hal sebaliknya.
 
"- tapi tanda2 itu tidak muncul. Bahkan yg muncul sebaliknya," ucapnya menambahkan.
 
Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan Program 'PUSPA' dengan Optimalisasi Puskesmas Sebagai Upaya Lawan Covid-19
 
Cuitan yang kini disukai sebanyak 951 kali tersebut dikomentari oleh warganet.
 
Beberapa dari mereoa kurang lebih menyatakan hal yang sama dengan Said Didu. 
 
"Pasar makin sepi pembeli, lapangan pekerjaan makin susah, sebagian perusahaan stop Terima karyawan yg ada putus kontrak, ini bukan hoaks tapi kenyataan dilapangan," tulis akun @tom***.
 
"Harapan dan realita kadang gk bisa sesuai keinginan...  Trgantung bisa tidaknya jalaninya," tulis akun @ded***.
 
Baca Juga: Tegaskan Kata 'Babu' Bukan untuk Orang Jawa, Natalius Pigai: Baca Utuh! Itu Kritik UU Pemilu Bukan Penghinaan
 
"Sulit ada perbaikan di sektor ekonomi," tulis akun @SM***.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler