PR DEPOK – Pengamat politik, Rocky Gerung kembali mengomentari isu mengenai adanya kudeta terhadap kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebelumnya, Moeldoko menyebut nama Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Moeldoko mengatakan bahwa Luhut juga pernah bertemu dengan sejumlah kader Partai Demokrat, sama seperti dirinya.
Menanggapi hal itu, Rocky Gerung memaparkan bahwa terdapat dua kemungkinan yang terjadi.
“Ya dua soal sebetulnya. Ingin nyari patron supaya bebannya enggak terlalu berat, maka sebagian dilimpahkan kepada Pak Luhut,” katanya di kanal YouTube Rocky Gerung Official seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Kamis, 4 Februari 2021.
Akan tetapi, kata Rocky Gerung, Luhut tidak melibatkan diri di dalam proyek kudeta Partai Demokrat tersebut.
“Mungkin Pak Luhut punya pengetahuan tentang apa yang terjadi di dalam internal Partai Demokrat,” ujar dia.
“Tapi ini, AHY langsung bikin konferensi pers. Artinya ada skala persoalan yang luar biasa besar itu,” lanjut akademisi itu.
Ia memperkirakan bahwa saat ini sangat mungkin 10 persen kader Partai Demokrat di tingkat DPC sudah dapat sejumlah uang.
“Jadi mungkin problem-problem itu yang dikhawatirkan oleh Partai Demokrat, karena itu dibeberkan,” ujarnya.
Menurutnya, Moeldoko berupaya untuk mencari pelindung. Namun, ia menyatakan bahwa hal kurang tepat.
“Itu peristiwa yang lain dengan maksud yang lain. Karena itu jangan terlalu banyak cari alibi, Pak Moeldoko. Nanti kejebak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rocky Gerung membandingkan hal itu dengan seseorang yang mencuri durian dan mangga.
“Nah, baunya itu kan sudah beda. Anak kecil mencuri duren tapi mengakunya mangga,” kata Rocky Gerung.
Ia menilai, Luhut dijadikan jembatan untuk memberi tahu pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa tidak sedang terjadi apa-apa.
“Saya berpikir bahwa Pak Jokowi memberi tanda curiga pada Pak Moeldoko, karena pasti Pak Moeldoko belum melapor pada Pak Jokowi. Dalam dua hari ini Pak Jokowi menunggu sebenarnya itu,” ucapnya.
Karena, menurut Rocky Gerung, surat AHY yang ditujukan untuk Jokowi sudah terbuka pada publik.
Jadi, lanjut dia, Jokowi tetap mendapat bola panas dan mesti menjawab surat dari AHY tersebut.
“Kalau didiamkan, orang menganggap bahwa Jokowi ada di dalam konspirasi yang berbau duren tadi,” ujar Rocky Gerung.
***