Moeldoko Akui Bertemu Kader Demokrat di Hotel, Yan Harahap: Bukti Menyeruak Akhirnya Ngaku, Integritas Kemana?

4 Februari 2021, 15:21 WIB
Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap. /Instagram @yanharahap/

PR DEPOK - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengakui pertemuannya dengan beberapa kader Partai Demokrat di sebuah hotel.

Padahal sebelumnya Moeldoko hanya menyebut pertemuan itu terjadi di kediamannya, dan kader Demokrat yang datang menemuinya.

Pertemuan itu berlangsung beberapa kali. Namun menurut Moeldoko, pertemuan itu hanya sebatas meminum kopi bersama.

Baca Juga: Bela Bos Pasar Muamalah dan Sebut Orang Baik, Said Didu: Zaim Saidi Teman Saya, Tak Pernah Macam-Macam

"Beberapa kali di rumah saya. Ya, ada di hotel, di mana mana. Intinya aku datang diajak ketemu. Ya, wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari juga menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya, ya, biasa saja," kata Moeldoko seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Pernyataan Moeldoko yang berbeda dari sebelumnya ini turut ditanggapi berbagai pihak, salah satunya oleh Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Yan Amarullah Harahap.

Yan Harahap menyebut, pengakuan Moeldoko itu keluar lantaran sudah ada barang bukti yang terungkap dan tersebar bahwa memang benar pertemuan terjadi di hotel bukan di kediamannya.

Baca Juga: Singgung Soal Dosa Kepada Rakyat Kecil, Dewi Tanjung: Saya Bisa Tenggelamkan Seorang Susi Pudjiastuti

Kemudian, Yan Harahap pun mempertanyakan integritas Moeldoko di mana tidak konsisten dalam memberikan pernyataan.

Tanggapan tersebut disampaikan Yan Harahap melalui akun Twitter pribadinya @YanHarahap pada Kamis, 4 Februari 2021.

Awalnya tak mengakui, begitu “barbuk” mulai menyeruak akhirnya mengakui. Integritas kemana?” ujar Yan Harahap.

Baca Juga: Tak Sepaham dengan SKB 3 Menteri Soal Seragam Keagamaan, MUI: Kita Ingin Rakyat yang Religius, Bukan Sekuler

Lebih lanjut, Moeldoko mengungkapkan bahwa saat pertemuan tersebut dia hanya mendengarkan orang-orang itu mengeluarkan keluhannya.

“Dia marah-marah, saya suruh emosi keluarkan saja, biar saya paham apa yang kalian pikirkan. Jadi apa yang salah. Apa mau pertemuan di mana hak gue, ngapain ikut campur," terang Moeldoko.

Meski begitu, Moeldoko tetap membantah adanya isu bahwa ia ingin melakukan kudeta dalam tubuh Partai Demokrat.

Baca Juga: Istana Akui Telah Terima Surat dari AHY, Mensesneg: Tidak Perlu Jawab Surat Itu karena Masalah Internal Partai

“Kerjaan gue setumpuk gini ngurusin yang tidak-tidak saja. jangan lah apa membuat sesuatu yang menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan saja begitu," ucap Moeldoko.

Moeldoko juga mengaku bahwa ia menghormati pendiri Partai Demokrat sekaligus Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Saya ini siapa sih. Saya ini apa. Biasa-biasa saja. Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya. Kenapa mesti menanggapi seperti itu. Biasa-biasa saja begitu. Jadi dinamika dalam sebuah apa, partai politik itu biasa," ujar Moeldoko.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler