Prabowo Mungkin Lawan Anies di Pilpres 2024? Refly Harun: Ini Alasan Presidential Threshold Harus Dihapuskan

7 Februari 2021, 21:24 WIB
Pakar hukum tata negara, Refly Harun komentari hasil survei Indeks Politika terkait elektabilitas capres untuk Pilpres 2024. /Instagram/@reflyharun.

PR DEPOK – Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi hasil survei Indeks Politika terhadap elektabilitas calon presiden untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Seperti diketahui, dari hasil survei Indeks Politika menempatkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berada di urutan pertama.

Survei yang dilakukan sejak 18-28 Januari 2021 ini mengambil sampel dari 1610 responden di 34 provinsi. Indeks Politika melakukan metode wawancara langsung responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan toleransi kesalahan sebesar 1,6 persen.

Baca Juga: Banjir di Semarang Disebut Siklus 50 Tahunan, Andi Arief: Pengetahuan Baru, Harusnya Dihitung Tiap Tahun!

Disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indeks Politika, Denny Charter, Prabowo Subianto mendapatkan skor tertinggi sebagai tokoh yang paling diinginkan untuk menjadi presiden RI.

Posisi Prabowo ini diikuti oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menempati urutan kedua sebagai capres yang ingin dipilih responden.

Dalam video di akun YouTube pribadinya, Refly mengatakan langkah Prabowo Subianto yang bergabung ke kabinet Jokowi adalah hal yang tepat jika dirinya ingin tetap berada di posisi teratas elektabilitas capres.

Baca Juga: Banjir Rendam Semarang dan Bukan Jakarta, Rocky: yang Kecewa Itu Risma, Padahal Ia Datang untuk Menyaksikannya

Terlebih lagi, lanjut Refly, Prabowo adalah tokoh yang banyak dikritik terkait isu-isu seperti FPI dan kriminalisasi pendukungnya. Ia dikritik lantaran sikapnya yang seolah diam saja dan tidak peduli terhadap orang-orang yang dulu mendukungnya ini.

“Jadi ini menunjukkan bahwa Prabowo Subianto betul-betul “meninggalkan” massanya, meninggalkan pendukungnya. Jangan lupa, dia dalam Pilpres kemarin mendapatkan suara 48 persen. Artinya banyak orang yang memilih Prabowo Subianto dalam head to head dengan Jokowi,” ungkap Refly dalam penjelasannya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari YouTube Refly Harun.

Dengan keputusan yang diambil Prabowo ini, kata Refly, Prabowo pun mendapatkan pendukung dari dua pihak, yakni pendukung terdahulunya yang masih setia kepadanya, dan pendukung Jokowi yang kini turut mendukung Ketum Gerindra itu.

Baca Juga: Klaim Jakarta tak Banjir Bukan Hasil Anies, Teddy: Dia Gak Perlu Kerja, Tinggal Teruskan Program Pendahulunya

“Sehingga, nilai (elektabilitasnya) masih tinggi,” ujar Refly menambahkan.

Di sisi lain, munculnya nama Anies Baswedan di posisi kedua, dinilai Refly sebagai efek dari publik yang menganggap Anies sebagai simbol antithesis dari kekuasaan saat ini.

Oleh karena itu, lanjutnya, mereka yang kecewa dengan pemerintahan Jokowi besar kemungkinan akan menempatkan Anies Baswedan sebagai prioritas.

Dari pengamatan yang dilakukan oleh Refly Harun, ia menilai saat ini ada 5 nama yang paling potensial untuk maju menjadi calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Anies Baswedan Ajak Susi Pudjiastuti Bintangi Iklan Paket C, Susi: Dia Bingung Paket C-nya Nggak Laku

“Tetap ada 5 nama yang mapan, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, kemudian Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil, dan tambahannya adalah AHY,” jelasnya.

Akan tetapi, karena adanya presidential threshold, Refly Harun meragukan bahwa lima nama ini akan bertemu di Pilpres 2024. 

Lebih lanjut, Refly menuturkan kemungkinan besar hanya akan ada dua nama yang bertarung memperebutkan kursi presiden tersebut.

Ia lantas memaparkan skenario yang mungkin terjadi di Pilpres 2024 mendatang, di mana Prabowo mungkin akan berpasangan dengan Puan Maharani, melawan Anies Baswedan yang mungkin diusung oleh Partai Nasdem.

Baca Juga: Link Live Streaming AC Milan vs Crotone, Minggu 7 Februari Pukul 21.00 WIB

Oleh karena itu, pakar hukum ini selalu menekankan bahwa presidential threshold harus dihapuskan, agar semua tokoh-tokoh potensial ini dapat beradu kemampuan di Pilpres 2024 mendatang.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler