Kwik Kian Gie Akui Takut Berpendapat di Rezim Jokowi, Musni: Bukan Hanya Bapak, Anggota DPR dan Saya Termasuk

10 Februari 2021, 05:30 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar tanggapi ucapan Kwik Kian Gie yang merasa takut lontarkan pendapat di rezim sekarang. /Twitter/@musniumar.

PR DEPOK - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Musni Umar turut menanggapi pernyataan Kwik Kian Gie yang belum lama ini dilontarkannya.

Adapun pernyataan yang ditanggapi Musni Umar itu yakni ketakutan Kwik Kian Gie untuk melontarkan pendapat di rezim saat ini yang tengah berkuasa.

Meskipun, kata sosok mantan Menko Ekonomi dan Industri era Presiden Gus Dur ini, tujuan melontarkan pendapat itu baik dengan memberikan pandangan alternatif.

Baca Juga: Soroti Pernyataan Kwik Kian Gie Soal Buzzer, Yan Harahap: Hanya Jokowi, Presiden Sebelumnya Ngapain Aja?

Kwik Kian Gie mengakui bahwa dirinya lebih takut berpendapat ketimbang pada zaman kepemimpinan Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Di era saat ini, Kwik Kian Gie menilai apabila menyampaikan pandangan yang berbeda, acap kali buzzer-buzzer di dunia maya dengan cepat menyerang.

Tanggapan Musni Umar terkait pernyataan Kwik Kian Gie tersebut disampaikannya melalui satu video yang diunggah di akun YouTube pribadinya Musni Umar.

Sebagaimana dikutip Pikiranrkayat-Depok.com, Rabu 10 Februari 2021, Musni Umar mengaku dirinya juga takut untuk berpendapat terlebih pendapat itu mengkritik rezim Jokowi, bukan hanya Kwik Kian Gie seorang.

Baca Juga: Jokowi Minta Dikritik Rakyat, Rocky Gerung: Muke Gile, Bebas Ngomong Tapi Setelahnya Ditunggu Polisi

Lebih lanjut, ia pun menyebutkan bahwa para ilmuwan yang sempat ditemui dirinya pun mengaku sama merasa takut untuk melontarkan pendapat.

"Itu sebabnya saya menulis soal Amerika, Rusia, Myanmar, termasuk Malaysia dan lain sebagainya. Ya, saya juga menulis juga tentang Islam," kata Musni Umar.

Ia pun mengungkapkan alasannya mengapa dirinya saat ini tidak lagi berbicara terkait Indonesia, lantaran sangat sensitif.

Musni Umar menyebutkan bahwa beberapa kasus seseorang yang mengkritik pemerintah langsung ditangkap dan dipenjara, termasuk juga para ulama.

Baca Juga: Sebut Jokowi Diam Saat Pengkritik Ditangkap, Gus Umar: Alasannya Enggan Intervensi, Lalu Siapa yang Berani?

"Jadi keadaan ini membuat kita tidak berani untuk berbicara. Tapi sebagai ilmuwan, saya tidak mungkin menghilangkan saya menulis, karena hampir setiap hari menulis. Saya menulis masalah-masalah yang tidak terkait dengan kehidupan kita berbangsa dan bernegara khususnya berpolitik," ucapnya.

Selain para ilmuwan, Musni Umar mengatakan beberapa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun merasa takut untuk berbicara.

Adapun alasan dirinya mengatakan bahwa anggota DPR juga merasa takut untuk berbicara berdasarkan hasil pertemuan dia dengan beberapa anggota DPR yang berbicara demikian.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Musni Umar Soal Banjir di Jakarta, Dedek Prayudi: Saya Khawatir Nasib Mahasiswa Pak Rektor

Musni Umar pun menyampaikan pernyataan anggota DPR yang dia temui, "Ya, kami juga hati-hati. Kami tidak berani berbicara. Karena itu, kami bisa mengalami musibah. Di recall oleh pimpinan parpol. Jadi kalo kami bicara ya mendukung pemerintah."

Berkaca dari hal itu, Musni Umar menuturkan bahwa situasi saat ini begitu penting adanya kewenangan atau kebebasan, kemerdekaan untuk menyampaikan pendapat yang sesuai dengan UUD 45 Pasal 28.

"Menurut saya, dalam keadaan apa pun, kita harus bebas berbicara. Tapi kalau kita khawatir seperti yang Kwik Kian Gie sampaikan itu, ya memang masalah," katanya.

Baca Juga: Presiden Minta Rakyat Lebih Aktif Mengkritik, Gus Umar: Tertibkan Dulu Buzzer-nya Pak Jokowi, Baru Bicara Itu!

Jadi, kata dia, yang dihadapi saat ini itu bukan ketakutan ditangkap oleh aparat, tetapi buzzer-buzzer bayaran itu yang sangat berbahaya.

"Saya ini walaupun bagaimana juga kan rektor. Tapi itu disebut rektor bodoh. Ya tapi ternyata yang menilai itu tamat SMA. Tapi daripada kita berdebat soal seperti itu, saya lebih menghindar berbicara untuk hal-hal yang berkaitan langsung dengan pemerintahan," ujar Musni Umar menambahkan.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Musni Umar

Tags

Terkini

Terpopuler