PR DEPOK – Pengamat politik, Rocky Gerung turut menyoroti kabar yang mengatakan bahwa Komnas HAM akan ikut mengusut penyebab wafatnya Ustaz Maaher di penjara.
Akan tetapi, ia tidak banyak berbicara soal Ustaz Maaher yang meninggal dunia.
Rocky Gerung justru lebih terfokus pada kinerja Komnas HAM dalam hal penanganan kasus.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Kamis, 11 Februari 2021: Gemini, Hormatilah Pasangan dan Hindari Keributan
Pasalnya, kata Rocky Gerung, tak sedikit yang meragukan kinerja Komnas HAM lantaran terlihat ketakutan dan seolah tunduk terhadap penguasa.
“Tapi poinnya bukan itu (wafatnya Ustaz Maaher), poinnya adalah respons publik yang tidak lagi percaya pada komnas HAM,” ucap wartawan senior, Hersubeno Arief memulai dialog.
Kemudian, Rocky Gerung mengemukakan pendapatnya terkait kemungkinan Komnas HAM tidak bekerja sebagaimana mestinya hingga diragukan oleh masyarakat luas.
“Poin pertama, Komnas HAM mendapat tekanan tinggi dari penguasa yang melampaui daya tahan subjektif orang-orang di dalamnya,” ujar Rocky Gerung seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 11 Februari 2021.
Menurutnya, Komnas HAM bertindak hati-hati dan terlihat ketakutan karena dua hal.
“Pertama, Komnas HAM ini individunya ditekan habis-habisan ditekan penguasa. Mungkin tekanan fisik, atau segala macam,” ucapnya menjelaskan.
Lebih jauh, ia menerangkan poin kedua ialah Komnas HAM memang merupakan proksi dari kekuasaan.
Pernyataan tersebut didasari alasan bahwa penentuan Komnas HAM menurutnya adalah hasil tukar tambah politik.
“Karena orang menganggap dari dulu Komnas HAM tukar tambah politik. Kekuasaan ingin memperlihatkan bahwa ada pengakraban pada HAM makanya Komnas HAM didirikan,” ujarnya.
Oleh karena itu, dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) itu kembali bertanya soal komitmen Komnas HAM.
“Komnas HAM merasa ketakutan sebagai individu lantaran ditekan, atau memang memberikan pelayanan palsu terhadap HAM,” kata Rocky Gerung.***