Cak Nun Sebut Akan Turunkan Presiden Jika Darurat, RH: Alangkah Baiknya Presiden Jokowi Mau Introspeksi

17 Februari 2021, 10:53 WIB
Refly harun memberi tanggapan atas Pernyataan Cak Nun. /kolase youtube dan instagram

PR DEPOK - Budayawan sekaligus intelektual, Emha Ainun Najib atau yang biasa dikenal dengan Cak Nun, baru-baru ini menyampaikan pernyataan yang cukup menarik perhatian publik.

Pasalnya, Cak Nun menyampaikan bahwa dirinya dahulu yang menurunkan Soeharto dari jabatannya sebagai Presiden.

Lebih lanjut, Cak Nun mengungkapkan, jika Indonesia berada dalam keadaan darurat, maka dia akan kembali menurunkan Presiden.

Baca Juga: Kasus Penembakan 6 Laskar FPI Masih Jadi Perhatian Publik, Kapolri Perintahkan Jajaran Tuntaskan Penanganan

Pernyataan tersebut disampaikan Cak Nun dalam video berjudul ‘Hancurnya Indonesia Dimulai Rezim Ini’ yang diunggah kanal Youtube Ayo Berbagi Ilmu, pada Senin, 15 Februari 2021.

Tak hanya itu, Cak Nun juga mengaku tidak setuju dengan konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan sistem kepemimpinan di negara ini.

Meski begitu, dia mengaku tetap mencintai Indonesia.

Baca Juga: Saleh Partaonan Daulay: Revisi UU ITE Harus Diarahkan pada Pengelolaan Teknologi Informasi, Bukan Pemidanaan

Ahli hukum tata negara, Refly Harun pun turut menanggapi pernyataan Cak Nun tersebut.

Menurut Refly Harun, sebagai intelektual dan budayawan, Cak Nun saat ini tengah menyimpan kegelisahan atau bahkan kemarahan terhadap pemerintahan saat ini.

"Tentu bukan pribadi. Tetapi terhadap pemerintahan, jalannya sistem bernegara, yang mungkin menurut dia sendiri tidak puas. Dia tidak puas dengan sistem yang berjalan," tutur Refly Harun dalam kanal Youtubenya, yang diunggah pada Selasa, 16 Februari 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Baca Juga: TB Hasanuddin Bantah Ada Pasal Karet dalam UU ITE, Adhie M Massardi: Saya Lebih Percaya Beliau

Bukan hanya Cak Nun, Refly Harun juga turut melihat fenomena yang sama pada Iwan Fals, yang juga banyak melancarkan kritik.

Refly Harun mengatakan, bahwa bukan hal yang baru bagi Iwan Fals menyampaikan kritik sosial. Sebab, dia telah melakukannya sejak era orde baru.

"Di era reformasi, di awal-awal, Iwan Fals sudah kehilangan kritisismenya. Mungkin karena dia berpikir tidak ada lagi yang perlu dikritik. Tapi akhir-akhir ini dia mulai melancarkan kritik," ujar Refly Harun.

Baca Juga: Seorang Kakek Diringkus Polisi karena Menipu, Mengaku sebagai Mantan Ajudan Presiden Soekarno

Menurutnya, sosok Cak Nun maupun Iwan Fals, bukanlah orang baru dalam dunia politik Indonesia.

Refly Harun menilai, dua sosok tersebut sudah 'makan asam garam' dalam perpolitikan Indonesia, meski tidak pernah terjun di dunia politik.

"Ketika seorang Iwan Fals dan Emha Ainun Najib (Cak Nun), mulai melancarkan kritik pada pemerintahan Presiden Jokowi, tentu alangkah baiknya kalau Presiden Jokowi mau introspeksi diri, karena keluhan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi ini bukan sedikit," kata Refly Harun.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler