PR DEPOK – Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten melanjutkan pembangunan megaproyek Gedung Grha Megawati di Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah.
Dalam proyek pembangunan tahun ini, Pemkab menggelontorkan anggaran Rp7 miliar.
Anggaran itu akan digunakan untuk penataan sejumlah bagian di gedung serbaguna terbesar di Klaten itu.
Diketahui, pembangunan Grha Megawati dimulai sejak 2018. Diawali pengurukan tanah dan pembuatan talut sungai dengan pagu anggaran sebesar Rp3,5 miliar.
Pada tahun 2019, tahap kedua berjalan dengan anggaran sekitar Rp15,4 miliar dari APBD untuk pembangunan gedung utama.
Kemudian pada 2020, pembangunan gedung dilanjutkan dengan anggaran awal Rp42 miliar.
Namun, pandemi Covid-19 membuat anggaran terdampak kebijakan refocusing.
Sehingga, anggaran disusutkan menjadi Rp36 miliar untuk gedung utama, perataan tanah, serta talut.
Nilai anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk pembangunan Gedung Megawati ini kemudian ditanggapi oleh Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Amarullah Harahap.
Yan Harahap mengatakan bahwa pembangunan tersebut merupakan ‘bentuk cinta’ negara kepada Megawati Soekarnoputri.
Kemudian, Yan Harahap pun menyinggung buzzer yang sama sekali tidak menyoroti anggaran pemerintah untuk pembangunan Gedung Megawati ini.
Tanggapan tersebut disampaikan Yan Harahap melalui akun Twitter pribadinya @YanHarahap pada Kamis, 18 Februari 2021.
“Bentuk cinta’ kepada ‘Madam’ Megawati saja Negara menggelontorkan lebih dari Rp.36 Miliar. Buzzerp pun diam saja. Apa takut ‘upah’ tak dibayar?” kata Yan Harahap.
Baca Juga: Cara Mencairkan Bansos 2021 BPUM di BRI Beserta Syarat Lengkap Dokumen Pencairan Dana Rp2,4 Juta
Sebagai informasi, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klaten, Pramana Agus Wijanarka mengatakan anggaran 2021 sudah termasuk penyempurnaan Masjid Merah yang dibangun di sisi kiri gedung utama, juga penyempurnaan gedung katering di sisi belakang.
Pramana menambahkan, anggaran yang digelontorkan tahun ini juga digunakan untuk pengadaan sound system, serta sarana-prasarana penunjang lainnya.
“Gedung utama luasnya 5.000 meter persegi. Ketinggian dari lantai gedung sekitar 10 meter. Mampu menampung hingga 3.000 orang. Terkait kapan bisa digunakan, tunggu penyempurnaan dulu,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani mengapresiasi pembangunan Grha Megawati meskipun ada deviasi.
“Saya lihat gedungnya sudah rapi. Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sudah mengajukan anggaran untuk penyempurnaan gedung pada 2021. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa digunakan,” tuturnya.
Diakui Mulyani, anggaran tambahan Rp7 miliar yang digelontorkan tahun ini cukup minimalis.
Oleh karena itu, dia meminta adanya skala prioritas pembangunan sesuai kemampuan APBD.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Singgung Utang Luar Negeri di Era Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Tak Perlu Gusar
Terkait penamaan Grha Megawati, Mulyani menyebut, hal itu bukan tanpa alasan. Nama Presiden RI ke-5 ini dipakai sebagai wujud penghormatan.
“Ibu Megawati itu tokoh nasional. Pernah menjadi Presiden RI. Ini bagian dari penghargaan, kebanggaan, dan cinta kami terhadap Ibu Megawati,” ujar dia.***