PR DEPOK – Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono membeberkan sosok Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Arief Poyouno mengatakan bahwa masyarakat harus menghormati sosok SBY yang merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut.
Pasalnya, menurut penilaian Arief Poyuono, SBY merupakan tokoh yang demokratis.
Baca Juga: Neno Warisman Soroti Perizinan Investasi Miras: Sekalian Saja Legalkan Perjudian dan Prostitusi
Hal tersebut dilontarkan Arief Poyuono melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @bumnbersatu pada Senin, 1 Maret 2021.
“Apapun kita harus hormat & salut pada pak @SBYudhoyono seorang demokratis,” ujar Arief Poyuono seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa pada Pilpres 2014 lalu, SBY tidak ingin melakukan intervensi terhadap pesta politik tersebut.
Selain itu, lanjut dia, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga tidak mau menggunakan kekuasaannya untuk membantu pemenangan Capres dan Cawapres kala itu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
“Jelas pilpres 2014 sama sekali beliau tidak mau intervensi atau menggunakan kekuasaannya untuk membantu prabowo-hatta utk menang,” ujar dia.
Dengan demikian, Arief Poyuono mengatakan bahwa pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akhirnya memenangkan Pilpres 2014.
Apabila SBY ingin melakukan intervensi, kata Arief Poyuono, bisa jadi hasil Pilpres akan berbeda.
“Akhirnya @jokowi & @Pak_JK yang terpilih. Andai dia mau lain ceritanya,” ucapnya menjelaskan.
Baru-baru ini diberitakan, nama SBY kembali menuai sorotan luas dari kalangan masyarakat, terlebih usai adanya pernyataan dari Jhoni Allen Marbun.
Jhoni Allen secara blak-blakan mengemukakan sejumlah fakta terkait sosok SBY usai dirinya diberhentikan secara tidak hormat dari Partai Demokrat.
Diketahui bersama, Jhoni Allen merupakan salah satu dari enam kader Partai Demokrat yang telah diberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat.
Dalam sebuah video, Jhoni Allen menegaskan bahwa SBY bukan merupakan sosok pendiri Partai Demokrat.
Bahkan, ia berani mengucapkan kalimat ‘demi Tuhan’ bahwa SBY sama sekali tidak berkeringat terkait berdirinya Partai Demokrat.***